EmitenNews.com - PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex sepanjang sembilan bulan atau hingga kuartal III tahun 2021 harus rela menanggung rugi bersih USD924,51 juta. Berbanding terbalik dengan periode sama tahun 2020 yang mencatatkan keuntungan bersih USD73,8 juta.

 

Merujuk data laporan keuangan SRIL, Senin (28/3), penurunan kinerja bottom line tersebut salah satunya disebabkan oleh top line Sritex yang juga tumbuh negatif.  Sepanjang Januari-September 2021, total penjualan Sritex merosot 29,76% year on year (yoy), dari USD 907,1 juta menjadi USD 637,12 juta.

 

Penjualan ekspor SRIL di sepanjang sembilan bulan 2021 turun 22,6% yoy, dari USD 517,08 juta menjadi USD400,24 juta. Sementara itu, penjualan lokal merosot 39,26% yoy, dari USD 390,02 juta menjadi USD 236,88 juta.

 

Selain disebabkan penurunan penjualan, Sritex juga mencatatkan kenaikan pada sejumlah bebannya. Beban pokok penjualan misalnya, bertambah 11,87% yoy menjadi USD826,22 juta meski penjualan Sritex sebenarnya turun.

 

Kemudian, beban penjualan emiten tekstil dan garmen itu melonjak 121,68% yoy menjadi USD826,22 juta serta beban administrasi dan umum meningkat 23,92% yoy menjadi US$ 35,57 juta. Ditambah lagi, Sritex mencatatkan cadangan kerugian penurunan nilai piutang sebesar USD153,5 juta dan cadangan kerugian penurunan nilai persediaan USD477,13 juta.

 

Adapun total aset Sritex sepanjang sembilan bulan pertama 2021 turun 29,19% menjadi USD1,31 miliar dari aset per akhir 2020 yang sebesar USD1,85 miliar. 

 

Hal ini sejalan dengan liabilitas yang bertambah 32,17% year to date (ytd) menjadi USD 1,56 miliar dan ekuitas yang berubah menjadi negatif USD247,69 juta dari sebelumnya positif USD672,42 juta.