EmitenNews.com - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) membukukan laba bersih senilai USD303,82 juta pada tahun 2021, atau membaik dibandingkan tahun 2020 yang mencatatkan rugi bersih senilai USD264,77 juta.

 

Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan tahun 2021 telah audit PGAS yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (15/3/2022). Hasil itu membuat emiten distribusi gas menorehkan laba bersih per saham senilai USD0,013, atau membaik dibandingkan akhir tahun 2020 yang mencatatkan rugi bersih per saham senilai USD0,011.

 

Secara detail, capaian laba PGAS di topang oleh pendapatan tumbuh 5,2 persen menjadi USD3,036 miliar. Hal itu ditopang penjualan gas industri dan komersial yang tumbuh 1,7 persen menjadi USD2,322 miliar.

 

Senada, penjualan gas ke rumah tangga tumbuh 15,3 persen menjadi USD16,527 juta. Begitu juga dengan penjualan gas melalui SPBG tumbuh 34,61 persen menjadi USD3,593 juta.

 

Walau beban pokok pendapatan membengkak 1,4 persen menjadi USD2,449 miliar, tapi laba kotor tumbuh 24,68 persen menjadi USD586,84 juta.

 

Menariknya, perseroan pada tahun 2021 mencatatkan pembalikan atas sengketa pajak senilai USD65,156 juta. Padahal pos ini pada tahun 2020 mencatatkan provisi atas sengketa pajak senilai USD278,37 juta.

 

Di samping itu, perseroan mencatatkan keuntungan selisih nilai tukar senilai USD27,353 juta.

 

Selain itu, bagian laba dari ventura bersama naik 76,47 persen menjadi USD90,307 juta.

 

Sementara itu, aset perseroan terpapas 0,26 persen menjadi USD7,51 miliar. Hal itu ditopang liabilitas yang masih harus dibayar turun 34,2 persen menjadi USD375,96 juta.