EmitenNews.com - Setelah rilis kinerja keuangan tahun 2023, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dinilai memiliki posisi keuangan yang lebih sehat di 2023 dan analis memberikan pandangan positif terkait rencana perseroan untuk melakukan buyback saham.  

Untuk diketahui, GOTO sukses cetak EBITDA yang disesuaikan positif sebesar Rp 77 miliar di kuartal IV-2023, Analis Ciptadana Sekuritas, Gani memberikan beberapa catatan menarik terkait tonggak sejarah yang berhasil diukir oleh perseroan setelah lebih dari satu dekade beroperasi.

Gani melihat ada tiga faktor utama yang berkontribusi terhadap titik capaian tersebut mulai dari percepatan pertumbuhan transaksi (GTV) grup,monetisasi yang lebih kuat dan efisiensi biaya lebih lanjut, khususnya pada biaya overhead dan biaya tetap.

Gani juga menyoroti penurunan goodwill yang menyebabkan total kerugian yang dicatatkan GOTO pada 2023 mencapai Rp 90 triliun.

“Namun demikian, biaya tersebut merupakan biaya hangus dan non-tunai; Meskipun hal ini mungkin berdampak buruk bagi P/L (profit and loss), setelah penghapusan tersebut, GOTO dapat memulai tahun 2024 dengan keadaan yang lebih bersih dan berada pada posisi yang kuat dengan adj. EBITDA sudah berubah positif dan saldo kasnya mencapai Rp25,1 triliun.” Kata Gani dalam laporan risetnya, Kamis (21/3).

Untuk saat ini Gani masih memberikan rekomendasi beli saham GOTO dengan target harga dipatok di Rp 150 per saham.

Riset Bahana Sekuritas yang ditulis oleh Robert dan Satria juga memberikan pandangan menarik terkait kinerja keuangan GOTO tahun lalu. Senada dengan Gani, Bahana Sekuritas juga berpandangan bahwa posisi keuangan GOTO akan lebih bersih di tahun ini.

“Kuartal terakhir, kerugian bersih GOTO tidak termasuk goodwill menurun menjadi Rp 2,1tn dari Rp 2,4tn di 3Q23 dan dari Rp 19,2tn di 4Q22; secara umum sejalan dengan perkiraan kami.” Tulis Robert dan Bahana dalam sebuah catatan.

Selain kondisi keuangan yang lebih sehat Bahana juga memberikan pandangan positif terkait dengan rencana buyback saham GOTO.

“Kami positif terhadap rencana pembelian kembali saham perusahaan, sebesar Rp3,1 triliun, karena kas perusahaan tetap kuat di angka Rp25 triliun. Kami berpendapat dekonsolidasi Tokopedia memberikan lebih banyak ruang untuk penggunaan uang tunai, karena jumlah pembelian kembali masih dapat dikelola dibandingkan dengan beban bakar uang segmen e-commerce sepanjang tahun sebesar Rp7 triliun, atau sebesar Rp1,8 triliun per kuartal.” Kata Robert dalam laporan risetnya.

Bahana Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli saham GOTO dan menetapkan target harga untuk 12 bulan ke depan di Rp 90/saham.