EmitenNews.com - Pengendali dan direksi borong saham Bank Amar Indonesia (AMAR) senilai Rp919,73 miliar. Itu setelah membungkus 5.316.400.819 alias 5,31 miliar lembar dengan harga pelaksanaan Rp173 per lembar.


Transaksi borong saham Bank Amar melibatkan tiga elemen. Tolaram Group Inc bertindak sebagai pengendali. Lalu, melibatkan dua direksi yaitu Vishal Tulsian beroperasi sebagai presiden direktur, dan R. Eka Banyuaji berposisi sebagai Direktur SME, Korporasi dan Operasional.


Pada aksi itu, Tolaram mengeksekusi right issue Bank Amar 5.196.668.419 alias 5,19 miliar lembar senilai Rp899 miliar. Menyusul aksi tersebut, kini Tolaram Group menguasai saham Bank Amar sebanyak 7,60 miliar lembar atau setara 55,04 persen dari seluruh saham ditempatkan dan disetor penuh Bank Amar.


Artinya, koleksi saham perusahaan yang berkantor pusat di Singapura itu, bertambah 25,04 persen dari sebelum transaksi yaitu 2,41 miliar lembar. Transaksi jumbo itu dilakukan pada 18 dan 25 Februari 2022. 


”Tujuan transaksi eksekusi right issue dan pemesanan saham tambahan Bank Amar untuk penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu dengan status kepemilikan langsung,” tutur Navin Nahata, Director Tolaram Group Inc.


Sementara Vishal Tulsian membungkus 116,85 juta lembar senilai Rp20,21 miliar. Dengan transaksi itu, Vishal kini menguasai saham Bank Amar sebanyak 279,14 juta lembar atau 2,02 persen dari sebelumnya 162,29 juta lembar atau 2,02 persen. 


Kemudian, R. Eka Banyuaji membeli 2,88 juta lembar senilai Rp498,24 juta. Menyusul transaksi itu, Eka kini mempunyai saham Bank Amar 6,88 juta lembar atau 0,05 persen dari sebelumnya 4 juta lembar alias 0,05 persen. ”Transaksi dua direksi itu, untuk pelaksanaan right issue Bank Amar dengan status kepemilikan saham langsung,” tegas Gaby Diovani, Corporate Secretary Bank Amar Indonesia. (*)