Ekspansi Ke Berbagai Produk Alkes, Itama Ranoraya (IRRA) Siapkan Capex Rp320 M
EmitenNews.com -PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) berencana melakukan ekspansi pada sejumlah kategori, termasuk Consumable & Hospital Supplies, Vitro Diagnostics, Surgical & Critical Care, dan Pharmaceutical & Maternal and Neonatal Care pada tahun 2024 yang akan datang.
General Manager Pemasaran PT Itama Ranoraya Tbk, Satria Mulia menyebut perluasan portofolio produk merupakan penghubung yang terus memberikan kontribusi dalam menjaga kinerja dan performa positif bagi Perseroan. Hal itu diiringi oleh semakin bergairahnya industri layanan kesehatan yang mempengaruhi lonjakan permintaan terhadap perusahaan pemasok dan manufaktur peralatan medis, utamanya pada alat-alat kesehatan hasil produksi dalam negeri.
"Hal ini kami lakukan dengan menambah jenis produk pada masing-masing kategori seraya mengembangkan kemitraan dengan prinsipal terdepan di pasar. IRRA juga terus memperkuat pengembangan bisnis dengan fokus pada durable products yang bersifat jangka panjang untuk meningkatkan sustainable growth, seperti melalui penyediaan mammography, mobile & stationary x-ray, linac accelerator, dan produk hemodialisis yang sangat dibutuhkan di dalam negeri,” kata Satria dalam paparan publik, Rabu (20/12/2023).
Untuk mendukung optimisme tahun 2024 itu, IRRA menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 320 miliar pada 2024. Pada kesempatan yang sama, Direktur Keuangan PT Itama Ranoraya Tbk, Nanan Meinanta Lasahido menuturkan, belanja modal tersebut akan dialokasikan untuk menunjang bisnis jangka panjang perseroan.
"Perseroan sudah menyiapkan capital expenditure kurang lebih Rp 320 miliar yang akan digunakan untuk mensupport program perseroan dalam menjalankan bisnis jangka panjang dengan berbagai instansi seperti rumah sakit klinik Apotek dinas kesehatan dan berbagai lini kesehatan lainnya," kata Nanan.
Selain efisiensi dari nilai belanja modal, strategi lain yang diandalkan perseroan untuk meningkatkan kinerja keuangan tahun depan adalah cost optimization setelah covid-19. Hal itu dilakukan agar biaya operasional dapat terus optimal disesuaikan dengan keadaan saat ini.
"Di samping itu kami terus berusaha untuk mengembangkan sistem e-budgeting agar lebih baik terus ke depannya," imbuh Nanan.
Related News
BRI Peduli Salurkan Bantuan Bagi Warga Terdampak Banjir di Sumbar
Laba Tumbuh Tipis, Central (DKFT) Edisi 2023 Defisit Rp433,74 Miliar
Eksekusi Right Issue PYFA, Rejuve Setor Modal Rp216,63 Miliar
Tambah Lini Usaha Baru, Besok AMRT Minta Restu Investor
Laba Naik 35 Persen, Rig Tenders (RIGS) Maret 2024 Defisit Rp251 M
Jeblok 41 Persen, Laba HAIS Maret 2024 Sisa Rp29 Miliar