EmitenNews.com - Di tengah ketidakpastian global, pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik yang ditopang oleh permintaan domestik. Konsumsi rumah tangga diprakirakan tumbuh kuat sejalan dengan keyakinan masyarakat yang masih tinggi, termasuk generasi muda yang meningkatkan konsumsi jasa.


Bank Indonesia menyebut kinerja investasi tetap baik sejalan dengan berlanjutnya penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN). Ekspor melambat seiring pelemahan permintaan global dan turunnya harga komoditas, di tengah ekspor jasa yang cukup kuat.


"Secara sektoral, pertumbuhan ekonomi juga ditopang oleh beberapa lapangan usaha sektor jasa, seperti Perdagangan Besar dan Eceran, Transportasi dan Pergudangan, serta Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum," papar Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam siaran persnya.


Hasil survei Bank Indonesia terkini juga mendukung pertumbuhan ekonomi tersebut. Seperti keyakinan konsumen yang tinggi, penjualan eceran yang positif, indikator dini Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur yang berada di zona ekspansi, serta penjualan semen yang meningkat.


Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi 2023 berada dalam kisaran proyeksi pada 4,5-5,3%. "Bank Indonesia terus memperkuat sinergitas stimulus fiskal Pemerintah dengan stimulus makroprudensial Bank Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya dari sisi permintaan," kata Erwin.(*)