EmitenNews.com - Global Digital Niaga alias Blibli (BELI) menyerap dana initial public offering (IPO) senilai Rp7,57 triliun. Realisasi itu setara 97,9 persen dari koleksi dana bersih hasil IPO sebesar Rp7,74 triliun. So, dana IPO tersisa Rp163,4 miliar. 

serapan dana IPO tersebut senilai Rp5,5 triliun alias 71,1 persen untuk melunasi utang bank kepada Bank Central Asia (BBCA), dan Bank BTPN (BTPN). Selanjutnya, untuk modal kerja perseroan sebesar Rp1,27 triliun. Alokasi tersebut setara 16,5 persen dari dana IPO. 

Berikutnya, senilai Rp800 miliar alias 10,4 persen untuk modal kerja entitas anak yaitu Global Tiket Network atau tiket.com. Dengan begitu, modal kerja untuk Tiket.com itu, baru terserap 83 persen dari proyeksi awal sebesar Rp963,4 miliar. 

Pada 8 November 2022 silam, emiten afiliasi Djarum Group itu, meraup dana IPO kotor senilai Rp7,99 triliun. Dana itu, dikurangi biaya jasa penjaminan Rp17,81 miliar alias 0,223 persen. Lalu, biaya jasa penyelenggaraan Rp144,3 miliar atau Rp1,804 persen. Biaya jasa penjualan Rp17,81 miliar alias 0,223 persen.

Biaya jasa profesi penunjang pasar modal Rp55,28 miliar setara 0,691 persen. Biaya jasa lembaga penunjang pasar modal Rp205,08 juta atau 0,003 persen, dan biaya lain-lain yang dapat diatribusikan langsung sebagai biaya emisi Rp21,13 miliar alias selevel dengan 0,264 persen. (*)