Sari Kreasi Boga Bidik Marjin Lebih Tinggi Lewat Produk Olahan
Produk beras dari PT Sari Kreasi Boga Tbk (skbfood.id)
EmitenNews.com - PT Sari Kreasi Boga Tbk (RAFI) atau SKB Food memantapkan langkah transformasi bisnis dengan visi menjadi perusahaan agrifood dan seafood terintegrasi. Perseroan mulai meninggalkan model usaha yang didominasi aktivitas trading menuju bisnis berbasis inovasi dan pengolahan produk bernilai tambah, seiring upaya meningkatkan kinerja dan keberlanjutan jangka panjang.
Sebagai pijakan awal transformasi tersebut, SKB Food mengusung tema “More Impactful and More Valuable” yang tidak hanya berorientasi pada pertumbuhan bisnis, tetapi juga perluasan manfaat bagi masyarakat. Strategi ini diarahkan untuk mendorong peningkatan marjin melalui pengembangan produk jadi, sekaligus mengubah model bisnis dari sekadar penjualan bahan baku menjadi perusahaan berbasis nilai tambah.
Direktur Utama SKB Food, Eko Pujianto, menyampaikan bahwa perseroan menjalankan sejumlah inisiatif strategis melalui inovasi di bidang pangan olahan. “Selain memenuhi kebutuhan pangan yang semakin berkualitas bagi masyarakat, upaya ini juga menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan bagi Perseroan,” ujar Eko dalam keterangan resmi, dikutip Rabu, 15 Desember 2025.
Salah satu strategi utama yang dijalankan adalah penguatan digitalisasi dan pemanfaatan sistem teknologi informasi guna mendukung perluasan jaringan distribusi dan rantai pasok. Direktur Bisnis dan Operasional RAFI, Noval, menjelaskan bahwa penerapan teknologi ini ditujukan untuk mengoptimalkan jaringan penjualan bahan baku dan produk pangan SKB Food yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
“Penggunaan IT memungkinkan Perseroan mengoptimalkan pemenuhan kebutuhan bahan baku makanan dan minuman di seluruh target pasar, sekaligus mempermudah ekspansi lokasi maupun peningkatan volume penjualan,” ujar Noval. Ia menambahkan, pemanfaatan teknologi tersebut juga menjadi bagian dari rencana kerja sama dengan koperasi di berbagai daerah, khususnya pedesaan, baik untuk transaksi komoditas pangan maupun nonpangan.
Di sisi hilir, SKB Food juga fokus mengembangkan portofolio merek, antara lain Rafi Express, Rafina untuk produk beras, EsKabeh untuk seafood, Sedap Kesayangan Bunda (Sekeboen) untuk makanan siap santap, serta Kebby Kebab. Menurut Eko, penguatan merek ini melengkapi inisiatif di sisi hulu, seperti peternakan dan pengembangan buah lokal, guna memperkuat fundamental dan meningkatkan profitabilitas perseroan.
Sementara di sektor agrifood, perseroan berencana membangun kebun buah dan sayur dalam negeri guna meningkatkan daya saing hasil pertanian nasional. “Kami percaya dengan perbaikan praktik dan tata kelola mulai dari perkebunan hingga pengemasan dan penjualan, buah-buahan lokal akan semakin kompetitif. Hal ini juga sejalan dengan pengembangan peternakan yang mendukung target ketahanan pangan nasional,” kata Eko.
Eko menambahkan, prospek industri makanan dan minuman pada 2026 dinilai positif dan diyakini akan berdampak pada kinerja penjualan serta penguatan fundamental bisnis perseroan. Keyakinan tersebut mendorong SKB Food untuk memperdalam transformasi dari perusahaan trading pangan menjadi pelaku agrifood terintegrasi yang memberdayakan petani, peternak, pelaku UMKM, serta menciptakan nilai tambah yang lebih luas bagi seluruh pemangku kepentingan dan pemegang saham.
Related News
Libur Nataru, Penuhi Kebutuhan Transaksi Masyarakat BRI Siapkan Rp21T
Bank Jatim Mendominasi, Kendalikan Beberapa Bank Daerah
Bencana Sumatera, BRI Terus Salurkan Bantuan pada Lebih dari 40 Lokasi
ADHI Rombak Manajemen, Moeharmein Z.C Sah Jadi Dirut!
Melonjak Nyaris 300 Persen, BEI Bekuk Saham UNSP
KB Bank-PT KAI Medika Indonesia Dukung Penguatan Layanan Kesehatan





