EmitenNews.com - PT Global Sukses Solusi (RUNS) bergerak bidang penyedia solusi software Enterprise Resource Planning (ERP) disebut-sebut memiliki prospek cerah. Belum lagi, emiten ber-DNA startup itu, masuk daftar saham syariah.
Pengamat Pasar Modal Syariah Arwani Pranajaya mengatakan salah satu daya tarik saham RUNS adalah penetapannya masuk efek syariah oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Keputusan Nomor: KEP – 49/D.04/2021 tentang Penetapan Saham PT Global Sukses Solusi Tbk. (RUNS) sebagai Efek Syariah.
"Sehingga ini lebih membuka akses terhadap dana kelolaaan berbasis syariah untuk berperan serta dalam perkembangan di tanah air," terangnya dalam keterangan tertulis, Senin (27/9).
Dari segi bisnis Arwani menilai bisnis ERP masih memiliki peluang yang sangat cerah. Bahkan menurutnya ERP masuk dalam kategori jenis bisnis blue ocean. ”Pernah menonton film The Matrix Reloaded (thn 2003), masih ingat dg tokoh kuncinya, bernama Oracle? Saya tentu sedang tak membahas film, atau pun sang tokoh tersebut di sini. Ya betul sekali, Oracle adalah salah satu nama yang dipakai untuk ERP, selain produk Microsoft lainnya, atau yg tersohor SAP (besutan Jerman). Merekalah para pemain global dijagat dunia persilatan selama ini," tuturnya.
Dia menjelaskan bisnis ERP memiliki pengertian yang jauh lebih luas dan integral dari hanya sekadar sebagai sistem akuntansi belaka. ERP mencakup banyak aspek seperti purchasing, HRD, budgeting, CRM, dan sebagainya. Intinya melaui ERP sebuah laporan dapat tersedia hanya hitungan menit.
Menurut Arwani, anak usaha dari Telkom ini sebenarnya sudah membuktikan. Sebagai sebuah startup RUNS berani melakukan IPO karena yakin memiliki prospek cerah di Indonesia. (*)
Related News
Kinerja PMUI Dapat Berkah Pasca Merger XL–Smartfren
INET Siap Jadi Tulang Punggung Infrastruktur Digital Indonesia
Emiten Hapsoro (RATU) Menang Penjualan 20% Hak Partisipasi Gas Madura
ENRG Jajakan Obligasi Rp4 T, Telisik Tujuannya
Komitmen KB Bank (BBKP), Perkuat Jembatan Budaya Dua Bangsa
TOWR Bagikan Dividen Interim Rp6,87 per Saham Setara 15,6% dari Laba





