EmitenNews.com - Pemerintah akan fokus melakukan transformasi agar PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) lebih akuntabel, profesional, dan transparan. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan hal itu, dalam konferensi pers usai melaporkan kasus yang melanda Garuda Indonesia kepada Kejaksaan Agung di Jakarta, Selasa (11//1/2022).


"Ini bukan sekadar penangkapan atau menghukum oknum-oknum yang ada, tetapi perbaikan administrasi secara menyeluruh di Kementerian BUMN, sesuai program yang kami dorong transformasi bersih-bersih BUMN," kata Menteri BUMN Erick Thohir soal penanganan Garuda Indonesia.


Dalam laporannya kepada Kejaksaan Agung itu, Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan tentang rencana pemerintah yang ingin melakukan restrukturisasi untuk menyelamatkan Garuda Indonesia. Ia juga sekaligus memberikan sejumlah bukti tentang pengadaan pesawat ATR 72-600.


Ada indikasi korupsi dengan merk berbeda terkait proses pengadaan pesawat terbang hingga lessor yang kini melilit Garuda Indonesia. Untuk itu, Menteri Erick Thohir menyerahkan bukti-bukti audit investigasi. “Jadi, ini bukan tuduhan, karena kita eranya bukan lagi saling menuduh tetapi mesti ada fakta."


Seperti diketahui, maskapai Garuda sedang dilanda badai keuangan akibat salah kelola di masa lalu yang mengakibatkan utang perusahaan membengkak hingga lebih dari Rp140 triliun. Bahkan, ada lebih dari 470 kreditur mengajukan klaim kepada Garuda Indonesia dengan batas waktu pada 5 Januari 2022.


Mereka mengajukan klaim penagihan utang hingga USD13,8 miliar atau setara Rp198 triliun. Nominal itu merupakan data dari tim pengurus Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) Garuda Indonesia.


Setelah tahapan verifikasi selesai, tim PKPU akan memutuskan nominal yang valid dan dapat dimasukkan dalam proses restrukturisasi pada 19 Januari 2022.


Sementara itu Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin menyampaikan dukungannya terhadap upaya Menteri BUMN Erick Thohir yang menginginkan transformasi di tubuh maskapai Garuda Indonesia. "Kami tidak akan berhenti di sini dan akan mengembangkan sampai Garuda benar-benar bersih." ***