Fasilitasi Investasi Rumput Laut di Wakatobi, Ini yang Dilakukan Kementerian KP
Aktivitas petani rumput laut. dok. Bisnis.
EmitenNews.com - Pemerintah berupaya meningkatkan usaha rumput laut. Kementerian Kelautan dan Perikanan memfasilitasi investasi usaha rumput laut di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Itu dilakukan melalui proyek percontohan (modelling) usaha rumput laut dengan mengintegrasikan ekosistem dari hulu ke hilir. Wakatobi salah satu daerah penghasil rumput laut yang sangat potensial di Sulawesi Tenggara.
"Kami juga mengupayakan masuknya investasi industri pengolahan rumput laut di Kabupaten Wakatobi," kata Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan Budi Sulistiyo dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (21/7/2023).
Dukungan khusus terkait hilirisasi dilakukan mulai dari penanganan pascapanen yang baik, modernisasi pengeringan, pengemasan, pengaturan tata niaga, hingga penyediaan sarana dan prasarana pendukung lainnya. Untuk saat ini diharapkan dapat menghasilkan rumput laut kering sesuai standar bahan baku industri.
Kabupaten Wakatobi salah satu daerah penghasil rumput laut yang sangat potensial di Sulawesi Tenggara. Pada 2022 produksi rumput laut kering di daerah ini mencapai 3.951 ton.
Potensi lahan yang tersedia seluas 5.236 hektare dan tersebar di Pulau Wangi-Wangi, Kaledupa dan Tomia.
Direktur Usaha dan Investasi Ditjen PDSPKP Catur Sarwanto menegaskan, komoditas yang dijuluki emas hijau perairan nusantara ini dapat diolah menjadi beragam produk bernilai tambah serta memiliki nilai ekonomis tinggi.
Catur Sarwanto mengatakan, produk turunan rumput laut dapat menjadi bahan pangan dan nonpangan, seperti pakan ternak/ikan, pupuk, kosmetik, dan juga farmasi. ***
Related News
Posisi Cadangan Devisa Akhir April Susut USD4,2 Miliar
BI dan MUI Kolaborasi Kembangkan Instrumen dan Pasar Keuangan Syariah
Transaksi Nontunai Pajak dan Belanja Daerah Sudah Capai 90 Persen
Produksi 2,5 Juta Ton, Mencukupi Kebutuhan Gas DN 1,4 Juta Ton Sehari
Lagi, Harga Emas Antam Turun Rp10.000 per Gram
Bantu Pembiayaan Pelaku Usaha, Kemenparekraf Luncurkan FIFTY 2024