EmitenNews.com—PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) menderita rugi periode berjalan sebesar Rp17,163 miliar dalam sembilan bulan tahun 2022, atau menyusut 91 persen dibanding periode sama tahun 2021 yang tercatat sebesar Rp198,05 miliar.

 

Dampaknya, saldo laba belum ditentukan penggunaannya berkurang 0,5 persen dibanding akhir tahun 2021 menjadi Rp899,98 miliar.

 

Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan kuartal III 2022 dengan penelaahan terbatas emiten rumah makan cepat saji yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Sabtu (31/12/2022).

 

Rinciannya, pendapatan tumbuh 24,8 persen menjadi Rp4,315 triliun yang disumbang 99 persen dari penjualan makanan dan minuman.

 

Walau beban pokok penjualan membengkak 19,1 persen menjadi Rp1,622 triliun. Tapi laba kotor tetap meningkat 28,5 persen menjadi Rp2,693 triliun.

 

Sayangnya, beban penjualan dan distribusi kembung 17,5 persen menjadi Rp2,2 triliun.

 

Kian tertekan, beban umum dan administrasi naik 12,8 persen menjadi Rp526,17 miliar. Terlebih, beban keuangan mencapai Rp43,328 miliar.

 

Dampaknya, FAST mengalami rugi sebelum pajak penghasilan sebesar Rp17,761 miliar.