Final Kompetisi Kasus Global Harry Susilo Institute, Tampilkan 6 Tim

Institut Harry Susilo untuk Etika dalam Ekonomi Global menggelar final kompetisi kasus global pertama pada Kamis (30/5/2024), di Bimasena, Dharmawangsa, Jakarta, Indonesia. dok. ist.
EmitenNews.com - Institut Harry Susilo untuk Etika dalam Ekonomi Global menggelar final kompetisi kasus globalnya yang pertama pada Kamis (30/5/2024), di Bimasena, Dharmawangsa, Jakarta, Indonesia. Enam tim dalam babak final.
Didukung oleh Sekar Group, khususnya divisi pertambangan PT Ifishdeco Tbk. (IFSH), kompetisi ini menampilkan 6 tim finalis yang akan menyajikan solusi untuk isu pertambangan nikel.
Lebih dari 70 tim dari 16 negara berkompetisi selama satu tahun. Para finalis dari Jerman, Jepang, Amerika Serikat, Meksiko, Lebanon, dan Indonesia melakukan perjalanan ke Jakarta untuk menyajikan proposal mereka kepada panel juri yang akan memilih pemenang secara keseluruhan.
Material Kompetisi Kasus Susilo Institute telah dikembangkan oleh PT Ifishdeco Tbk (IFSH.JK) berdasarkan konsep berikut:
Pertambangan nikel telah berkembang secara global, terutama di Indonesia, seiring dengan meningkatnya energi terbarukan dan permintaan baterai untuk kendaraan listrik.
Namun, pertambangan nikel menimbulkan tantangan lingkungan dan sosial termasuk polusi tanah, air, dan udara serta gangguan terhadap masyarakat setempat.
Kasus yang dikembangkan oleh Ifishdeco meminta tim untuk mengeksplorasi isu-isu seperti dampak lingkungan, sosial, dan tata kelola serta upaya mitigasi, remediasi, dan rehabilitasi untuk tambang di Indonesia. Tim juga akan mempertimbangkan opsi daur ulang untuk baterai nikel pada akhir masa pakainya. (Eko Hilman).***
Related News

Gerak IHSG Terbatas, Serok Saham ANTM, AKRA, dan MAPI

IHSG Melambung 0,71 Persen, Saham Tambang Pendorongnya

Penjualan Turun, Pemerintah Siap Evaluasi Insentif Kendaraan Niaga

Perusahaan Berbasis di China ini Guyur Investasi USD40 Juta di Brebes

Industri TPT Catat Pertumbuhan 4,64 Persen di Triwulan I

Abaikan Wall Street, IHSG Konsisten Orbit Zona Hijau