EmitenNews.com - Volatilitas Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih berlanjut. IHSG hari ini akan bervariasi cenderung menguat berdasar bursa Asia bervariasi. Lalu, rilis laporan keuangan kuartal IV-2021 makin membaik dibanding periode 2020.


Kondisi itu, membuat sentimen positif untuk IHSG. Kemudian, inflow investor asing masih kuat saham perbankan akan menjadi menopang penguatan IHSG di tengah aksi taking profit saham komoditas masih berlanjut. ”IHSG diperkirakan bergerak pada rentang support 6.875, dan resisten 6.950,” tutur Lukman Hakim, Research Analis Reliance Sekuritas.


Secara teknikal, IHSG masih mengalami uptrend dengan volatilitas cukup tinggi, dan tertahan pada upper range bollinger bands. Beberapa saham berpotensi naik untuk perdagangan hari ini yaitu BEBS, VICO, WEHA, BBRI, JPFA, BUKA, WEGE, TPIA, BRPT, KINO, IPCM, dan AUTO.


IHSG pada perdagangan kemarin menyusur zona hijau dengan menguat 0,43 persen 6.952,20. Sektor pendorong penguatan IHSG antara lain teknology naik 1,85 persen, keuangan surplus 0,77 persen, dan bahan baku primer melonjak 0,71 persen. Investor asing tercatat membukukan net buy Rp1,33 triliun, dengan saham-saham paling banyak diborong BBRI, BBCA, dan TLKM.


Tiga indeks utama bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup cenderung melemah. Itu imbas imbas dari antisipasi para pelaku pasar memperkirakan The Fed menaikkan suku bunga untuk kali pertama tiga tahun terakhir pada Rabu mendatang. Itu dilakukan untuk mengatasi inflasi di tengah kenaikan harga komoditas, dan perkembangan konflik Ukraina-Rusia menambah kekhawatiran para pelaku pasar .


Sementara bursa kawasan Asia bergerak mix. Indeks Nikkei 225 menguat 0,06 persen, dan indeks Kospi melemah 0,45 persen. Pergerakan bursa Asia masih didorong sentimen geopolitik, sentimen positif minim, dan para pelaku pasar khususnya di China menunggu rilis data Industrial Production secara tahunan Januari-Februari. (*)