EmitenNews.com - PT Cita Mineral Investindo (CITA) menghabiskan biaya eksplorasi Rp1,48 miliar. Dana itu, tersedot eksplorasi perseroan dan anak usaha periode Oktober-Desember 2021. Eksplorasi fokus pada komoditas bauksit pada sejumlah area of interest.


Cita Mineral melakukan kegiatan lapangan, meliputi reconnaissance (survey tinjau), dengan melakukan beberapa pengukuran, dan pengambilan contoh (sample) dari singkapan (outcrop).


Selanjutnya, Cita Mineral melakukan pemetaan geologi, dan topografi untuk mendapat gambaran daerah-daerah berpotensi bauksit, dan barang tambang lain. Misalnya, emas, bijih besi, dan sebagainya. Pembatasan lahan dilakukan, dan hutan sudah dilakukan test pit maupun belum dilakukan test pit. Sedang lokalisir lahan dilakukan dengan membatasi daerah-daerah tempat penyebaran bauksit, dan eksplorasi regional cadangan terkira dengan grid 200x200 m (random).


”Eksplorasi semi detail mencari Sumberdaya Terindikasi dengan grid 100x100 m dan eksplorasi detail dengan penggalian test pit lebih rapat dengan grid 50x50 m sampai 25x25 m, untuk mencari Sumberdaya Terukur,” tutur Herawati EDP-MPE Cita Mineral, Senin (10/1).


Kegiatan eksplorasi di Sandai periode Oktober-Desember 2021 berupa kegiatan testpit, dan pemboran dilakukan di wilayah IUP CMI 26 dan CMI 29 milik Cita Mineral dengan total testpit tergali di CMI 26 sebanyak 446 lubang, dan 1.051 sample dengan grid 50x50 m.


Selanjutnya, pemboran atau drilling sebanyak 226 titik pemboran dengan jumlah sampel 412 di Blok Penjawaan, Sandai Kanan, dan sekitarnya. Sedang pada IUP CMI 29 kegiatan eksplorasi dilakukan berupa setting test pit, sampling dan pemboran grid 50x50 m. Total titik testpit dan sample diperoleh 38 lubang testpit, 150 sample, dan pemboran 236 titik dengan jumlah sampel 551 di Blok Muara Jekak, dan sekitarnya. (*)