EmitenNews.com - PT Estika Tata Tiara Tbk (BEEF) membeberkan beberapa strategi untuk memperbaiki kinerja 2022. Hal ini mengingat tahun depan perusahaan akan fokus menggenjot bisnis frozen food processing. Salah satu strategi yang diambil adalah mempertimbangkan aksi right issue hingga melepas beberapa aset untuk mencari pendanaan.


Direktur Utama Estika Tata Tiara Yustinus Sadmoko menjelaskan, minimnya modal kerja masih menjadi tantangan yang harus perseroan hadapi dalam dua tahun etrakhir, yaitu 2021 dan 2022. Hal ini karena BEEF masih merugi akibat menurunnya penjualan. Serta, hasil investasi yang tidak sesuai harapan akibat andemi.



"Untuk itu, mempertimbangkan kondisi perseroan saat ini, aksi right issue sedang kami kami jajaki. Selain itu, pelepasan aset-aset non esensial juga termasuk dalam opsi," jelasnya dalam paparan publik virtual, Rabu (29/21).


Di sisi lain, lanjut Yustinus, BEEF juga terus mengupayakan kerjasama dengan para pihak ketiga, baik perbankan, distributor hingga para pelaku bisnis terkait soal kendala tersebut. Estetika Tata Tiara berharap, agar segera mendapatkan investor baru agar dapat mendukung rencana pemulihan kinerja perseroan.


Dengan minimnya modal kerja yang ada, perseroan akan terus berfokus pada bisnis processing yang selama ini menjadi tumpuan utama pendapatan perseroan. Pasalnya, kontribusi sektor itu meningkat hingga 80% terhadap total penjualan perseroan dari sebelumnya hanya berkontribusi 20%.


"Sedangkan untuk lini lain, seperti agribisnis sementara harus dihentikan. Hal sama juga terjadi pada unit bisnis trading ," ujarnya.


Lebih lanjut Yustinus mengatakan, untuk dua lini bisnis itu, Estetita Tata Tiara akan melakukan kerjasama dengan pihak ketiga yang memiliki kebutuhan pada fasilitas pemeliharaan dan pemotongan sapi. Sementara itu, untuk segmen yang berbeda dan melaksanakan bisnis trading dengan sangat selektif. Selain beberapa strategi tersebuut, BEEF juga akan mengoptimalkan seluruh aset untuk menghasilkan keuntungan melalui kerjasama bisnis, sewa, maklon dan kegiatan lain yang menunjang bisnis utama.


Sedangkan soal belanja modal atau Capital Expenditure (capex) BEEF, Yustinus menyebutkan, masih belum menentukan angka pasti yang akan dikeluarkan, namun yang pasti belanja modal akan digunakan untuk pemeliharaan mesin dan penunjang lainya. "Dengan demikian, strategi ini diharapkan dapat memperbaiki EBIT perseroan pada akhir 2022," papar Yustinus.


Menilik laporan keuangan, pada akhir kuartal III-2021 Estika Tata Tiara membukukan penurunan penjualan yang cukup dalam yakni 81,84% menjadi Rp 123,28 miliar, padahal periode sebelumnya BEEF mampu melakukan penjualan hingga Rp 679,13 miliar. Kendati demikian, rugi tahun berjalan yang diderita berhasil menurun hingga Rp 103,23 miliar dari sebelumnya membukukan rugi yang lebih dalam yakni Rp 283,64 miliar.