EmitenNews.com - Allianz secara group adalah Official Insurance Partner untuk ABB FIA Formula E World Championship sejak tahun 2017. Pada 2023 ini merupakan tahun kedua Formula E dilaksanakan di Jakarta. Dukungan Allianz untuk Formula E adalah bentuk komitmen terhadap masa depan yang berkelanjutan dan mobilitas ramah lingkungan dengan konsumsi karbon emisi rendah.


Selain menjadi Official Insurance Partner ABB FIA Formula E World Championship, Allianz adalah title sponsor untuk Allianz Fan Village. Pada Jakarta E-Prix 2023 Allianz hadir menyediakan edukasi mengenai topik keberlanjutan/sustainability serta mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan, hiburan, dan hidration center, untuk pengalaman Formula E yang lengkap dan interaktif bagi seluruh pengunjung.


Sebagai salah satu perusahaan penyedia asuransi kendaraan kelas dunia, Allianz senantiasa menjadi mitra terdepan dalam solusi asuransi dan layanan inovatif seputar mobilitas bagi nasabah. Kemitraan ini menjadi sebuah peluang bagi Allianz untuk menciptakan cara inovatif untuk menginspirasi dan berinteraksi dengan penggemar Formula E untuk memberikan yang #TerbaikBagiBumi.


Dalam keterangannya yang dikutip Sabtu (3/6/2023), Country Manager dan Direktur Utama Allianz Life Indonesia, Alexander Grenz, mengungkapkan, Allianz memiliki misi melindungi masa depan nasabah melalui solusi asuransi relevan dan komprehensif. Keberlanjutan juga merupakan komponen kunci dari DNA Allianz, dan kebanggaan terafiliasi dengan Formula E.


Menurut Alexander Grenz, Formula E adalah olahraga pertama di dunia yang mengusung karbon nol bersih (Net Zero Carbon) sejak awal, dan sebuah organisasi yang mendukung kepedulian terhadap lingkungan dan kemajuan sosial.


“Saya juga berharap semua tim dan para pembalap menikmati pengalaman race yang aman dan seru di Jakarta E-Prix dan masyarakat mendapatkan pengalaman menyenangkan di Allianz Fan Village akhir pekan ini,” kata Alexander Grenz.


Tiga tahun pandemi

Setelah tiga tahun pandemi Covid-19, peningkatan mobilitas masyarakat Indonesia saat ini telah berangsur kembali normal. Polri mencatat jumlah peningkatan kendaraan bermotor di Indonesia sebesar 152 juta unit, atau melebihi setengah dari populasi penduduk Indonesia per 3 Januari 2023. Angka ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2020 yaitu sebesar 136 juta unit.


Kembali bergulirnya aktivitas masyarakat, kepadatan lalu lintas baik kendaraan pribadi maupun umum di berbagai kota besar di Indonesia, menyebabkan langit seperti diselimuti awan kelabu. Sampai Juni 2022, laporan Air Quality Index (AQI) dari UCAR Center for Science Education mencatat deretan kota-kota dengan tingkat polusi tertinggi di dunia, antara lain Jakarta, Delhi, Dubai, Beijing, Kuwait, dan Santiago. Angka ini melampaui standar udara bersih yang ditetapkan oleh World Health Organization (WHO) dengan ambang batas PM2,5.


Untuk menurunkan skor AQI kembali ke batas normal, alternatif penggunaan kendaraan listrik bisa menjadi salah satu pilihan. Dikutip dari situs resmi Kementerian Perhubungan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan bahwa penggunaan kendaraan listrik, selain untuk mengurangi pencemaran lingkungan dan menghemat energi, juga menghemat pengeluaran biaya operasional, baik secara individu ataupun pengeluaran daerah dan negara.


Dengan maraknya instansi pemerintahan dan kementerian menggunakan kendaraan listrik maka populasi kendaraan listrik ini akan semakin banyak, dan tentunya akan mendorong pembangunan infrastruktur pendukung kendaraan listrik seperti lokasi pengecasan kendaraan listrik di tempat umum makin banyak dan kian menjamur.


Dengan dikeluarkannya Perpres 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai, diharapkan semakin banyak penggunaan kendaraan listrik oleh masyarakat di tahun 2023. Perkembangan jumlah kepemilikan dan manufaktur industri kendaraan bermotor listrik juga terlihat semakin meningkat.


Data Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menunjukkan jumlah pengguna kendaraan listrik di Indonesia per Maret 2023 sebanyak 56.988 unit. Angka itu mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2022 lalu, yakni sebanyak 15.437 pengguna. Sementara Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) mencatat saat ini terdapat 52 Agen Pemegang Merek (APM) sepeda motor listrik.


Pengembangan ekosistem kendaraan listrik sangat mendukung program percepatan pemanfaatan kendaraan listrik dari pemerintah untuk mengurangi polusi udara atau emisi karbon di sektor transportasi.


Menurut Sunadi, Presiden Direktur Allianz Utama Indonesia, melihat minat dan kebutuhan masyarakat kian berkembang, perseroan menyambut baik meningkatnya penggunaan kendaraan listrik. Pihaknya berkomitmen menyediakan proteksi yang sesuai kebutuhan masyarakat.


“Untuk itu, kami mengembangkan perlindungan kendaraan listrik dari produk yang ada dan melengkapi tambahan proteksi yang disesuaikan perubahan komponen kendaraan listrik. Kami juga selalu mengikuti perkembangan panduan terkait proteksi kendaraan listrik yang sedang disusun oleh asosiasi bekerja sama dengan regulator,” kata Sunadi, Presiden Direktur Allianz Utama Indonesia. (Eko Hilman). ***