EmitenNews.com -PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencetak penggalangan dana (fundraising ) senilai Rp 54,14 triliun lewat penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO) di sepanjang 2023. Jumlah ini tercatat meningkat 63,76% dibandingkan dengan akhir 2022 sebesar Rp 33,06 triliun.
"Tahun ini sampai 28 Desember perusahaan yang tercatat artinya yang sudah listing itu sebanyak 79 perusahaan dengan fundraise atau dana yang diperoleh sebanyak Rp 54 triliun," ungkap Dirut PT Bursa Efek Indonesia, Iman Rachman dalam Konferensi Pers Peresmian Penutupan Perdagangan BEI, Jakarta, Jumat (29/12/2023).
Dari seluruh perusahaan tersebut, ada tiga emiten yang mempunyai nilai fundraising IPO terbesar atau jumbo, yaitu PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) sebesar Rp 10,73 triliun, PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) senilai Rp 10 triliun, dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) sebesar Rp 9,06 triliun.
Melalui kinerja tersebut, kata Iman kapitalisasi pasar ( market caps ) bursa juga ikut terkerek dan mencapai all time high (ATH) sebesar Rp 11.762 triliun secara year to date (ytd). Angka itu meningkat 23,82% dibandingkan dengan periode Januari-Desember tahun lalu sebesar Rp 9.499 triliun.
"Kalau kita bicara market cap kemarin mencapai tertinggi sebesar Rp 11.762 triliun," sebut dia.
Sejauh ini, BEI mencatat ada 903 emiten yang terdaftar di pasar modal Indonesia dan tahun ini ada sebanyak 79 perusahaan yang melantai di Bursa. Kemudian ada 182 structured warrant , 50 exchange traded fund , 4 futures termasuk structured warrant , 9 asset backed securities , 3 real estate investment trust , 1 infrastructure investment trust dan 92 exchange member .
Related News

IHSG Ditutup Naik 0,72 Persen, Ini Pendorongnya

PPATK Blokir 5 Ribu Rekening Terkait Judol Senilai Rp600 Miliar

Ekspor Industri Kerajinan pada 2024 Tembus USD679 Juta

Kejar Target Lifting, Bahlil Minta ENI Percepat Proyek Migasnya

Ikuti Jejak Wall Street, IHSG Kembali Menguat

Orbit Zona Hijau, IHSG Jajal Level 6.800