EmitenNews.com  — Untuk memperkuat modal kerjanya, pada 2022 PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) telah menerbitkan obligasi. Adapun obligasi itu merupakan obligasi Berkelanjutan III Adhi Karya Tahap III Tahun 2022 pada 25 Mei 2022 dengan jumlah pokok obligasi sebesar Rp3,75 triliun. ADHI mengklaim aksi korporasi itu mendapatkan respons positif.

 

Selain itu ADHI juga telah melakukan pelunasan pokok dan bunga obligasi pada Juni 2022 sesuai dengan tanggal jatuh tempo. Berdasarkan laporan mingguan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) pada Kamis (26), dari 29 obligasi korporasi jatuh tempo pada Juni 2022, ADHI memiliki dua obligasi yang jatuh tempo dengan total nilai Rp3,55 triliun.

 

Adapun, surat utang itu terdiri atas Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Tahun 2017 jatuh tempo pada 21 Juni 2022 dan Obligasi Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2019 Seri A dengan jatuh tempo 25 Juni 2022.

 

Menurut Sekretaris Perusahaan ADHI, Farid Budiyanto untuk Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Tahun 2017 telah dilunasi sesuai dengan tanggal jatuh tempo. "Pelunasan pokok dan bunga obligasi PUB II Tahap I Tahun 2017 sendiri telah kami lakukan sesuai dengan tanggal jatuh tempo," jelanya seperti dikutip akhir pekan lalu.

 

Farid juga mengatakan bahwa pelunasan dana obligasi tersebut salah satunya berasal dari penerbitan obligasi di tahun ini uang salah satu tujuannya adalah refinancing. Dia menjelaskan, penerbitan obligasi PUB III Tahap III Tahun 2022 bertujuan untuk me-reprofiling utang jangka pendek ADHI menjadi jangka panjang agar lebih memberikan ruang dari sisi cash flow perusahaan.

 

Selain itu, tujuan lain dari penerbitan obligasi di tahun ini adalah untuk modal kerja proyek yang diharapkan dapat menjadi hutang produktif sehingga dapat mendorong kinerja ADHI ke depan. "

 

Farid menekankan ADHI telah menerbitkan Obligasi PUB III Tahap III Tahun 2022 dengan respon yang baik [oversubscribed] dari market sehingga berhasil mendapatkan rate kupon rata-rata lebih rendah dibandingkan dengan penerbitan obligasi-obligasi sebelumnya.

 

Sebagai informasi, ADHI mencatatkan pertumbuhan laba bersih pada kuartal I 2022. Laba bersih ADHI naik 28,63% menjadi Rp 8,67 miliar. Padahal, pendapatan perusahaan pada tiga bulan pertama kemarin turun 6,16% menjadi Rp 1,98 triliun. Periode yang sama tahun lalu, pendapatan ADHI sebesar Rp 2,11 triliun.

 

Di tahun 2022, ADHI menetapkan target kontrak baru yang akan tumbuh sebesar 20%-25% dari realisasi kontrak baru tahun lalu. Ditambah potensi akibat pergeseran kontrak baru dari tahun 2021 dari beberapa proyek pembangunan jalan tol senilai Rp 9 triliun, sehingga target perolehan kontrak baru tahun 2022 sebesar Rp 24 Triliun - Rp 28 Triliun.