EmitenNews.com -

PT Solusi Sinergi Digital Tbk (IDX: WIFI) atau Surge, perusahaan infrastruktur digital yang tengah berkembang pesat, mengumumkan dua aksi korporasi strategis yang berjalan paralel dan bernilai total hingga IDR 8,4 triliun. Aksi ini terdiri dari penerbitan obligasi senilai hingga Rp 2,5 triliun dan penawaran umum terbatas (rights issue) sebesar Rp 5,9 triliun.

Permintaan Obligasi Tinggi, Targetkan Penutupan Penuh 25 Juni Proses book building untuk penerbitan obligasi Surge dimulai pada 12 Juni 2025 dan akan berlangsung hingga 25 Juni 2025. Dalam kurun waktu hanya satu minggu, permintaan sangat tinggi. Hal ini mencerminkan tingginya antusiasme dan kepercayaan investor terhadap fundamental bisnis Surge dan prospek pertumbuhan jangka panjangnya.

Obligasi ini memiliki total nilai penerbitan sebesar Rp 2,5 triliun dan dirancang untuk  memperkuat pembiayaan ekspansi jaringan nasional berbasis infrastruktur digital.

Dana dari obligasi ini akan dimanfaatkan untuk mempercepat penyebaran jaringan  broadband berbasis Fiber-to-the-Home (FTTH) di sepanjang Pulau Jawa, dengan  memanfaatkan infrastruktur stasiun kereta api di lebih dari 390 titik yang saat ini tengah aktif digunakan oleh mitra lokal Surge.

Penerbit obligasi, PT Integrasi Jaringan Ekosistem (IJE), merupakan entitas hasil joint

venture antara Surge dan NTT East dari Jepang, di mana NTT East memiliki 49% saham. NTT East memberikan dukungan penuh terhadap penerbitan obligasi ini sebagai bagian dari strategi bersama untuk mempercepat pembangunan jaringan FTTH yang andal dan terjangkau di Indonesia. Dukungan ini menjadi validasi penting atas tata kelola dan kualitas eksekusi proyek IJE.

Right Issue Rp 5,9 Triliun Disetujui OJK, Fokus ke Perluasan Jaringan 4 Juta Sambungan 

Secara paralel, Surge juga telah mendapatkan Pernyataan Efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melaksanakan Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) senilai Rp 5,9 triliun, efektif per 20 Juni 2025.

Dana hasil rights issue akan dialokasikan sepenuhnya sebagai penyertaan modal ke entitas anak perusahaan, PT Integrasi Jaringan Ekosistem (IJE). Sekitar 98,36% dari dana ini akan difokuskan untuk pembangunan lebih dari 4 juta sambungan FTTH di Pulau Jawa, menjadikan Surge sebagai salah satu penggerak infrastruktur digital paling inovatif di Tanah Air.

Transformasi Digital dengan Dampak Jangka Panjang Langkah strategis ini memperkuat posisi Surge sebagai pengubah permainan (game changer) dalam sektor infrastruktur broadband nasional. Dengan dana total sebesar Rp 8,4 triliun, Surge menargetkan untuk menyelesaikan 5 juta Home Pass/Home Connect hingga akhir Desember 2025. Menjangkau hingga 40 juta rumah tangga di Indonesia dalam 5 tahun ke depan. Memberikan nilai jangka panjang bagi investor melalui model bisnis yang berkelanjutan dan inklusif.

“Strategi pendanaan ini bukan sekadar langkah finansial, tapi wujud nyata komitmen kami untuk mempercepat transformasi digital yang adil dan terjangkau,” ujar Yune Marketatmo, Direktur Utama Surge. 

“Dengan dukungan dari pasar dan regulator, kami siap memperluas akses internet terjangkau dan berkecepatan tinggi bagi masyarakat luas, sekaligus menciptakan nilai jangka panjang bagi pemegang saham kami," tutup Yune.