EmitenNews.com - Garudafood (GOOD) mengantongi dana taktis Rp211,40 miliar. Dana segar itu didapat dari penjualan kembali 364.486.800 saham hasil buyback. Divestasi saham treasuri dilakukan dengan rata-rata harga pelaksanaan Rp580 per lembar. 


Proses penjualan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama pada 3 September 2020 sampai 2 Maret 2022, Garudafood melego saham hasil buyback sebanyak 3.102.000 lembar senilai Rp1,79 miliar. 


Selanjutnya, tahap kedua dilakukan pada 24 Maret 2022 sampai 23 Juni 2022, Garudafood melepas 361.384.800 lembar pada harga Rp580 per helai sejumlah Rp209,60 miliar. Jadi, dengan pelaksanaan transaksi itu, saham hasil buyback belum dialihkan 5.159.800 helai alias 5,15 juta lembar. 


Dan, pemborong saham hasil buyback itu Hormel Foods International Corporation. Di mana, Hormel Foods telah menuntaskan transaksi tersebut pada 12 April 2023. Transaksi senyap itu, dibidani oleh Bank HSBC Indonesia. Menyusul perampungan transaksi itu, timbunan saham Hormel Foods makin gendut. Tepatnya, menjadi 11,13 miliar lembar setara dengan 30,17 persen. Melesat dari sebelum transaksi 10,76 miliar eksemplar.  


Dengan aksi itu, tabulasi saham perusahaan berbasis di The Corporation Trust Company, Corporation Trust Center Orange ST, Wilmington De 19801 Amerika Serikat (AS) bertambah sekitar 0,98 persen. 


Per 31 Maret 2023, pemegang saham Garudafood antara lain Tudung Putra Putri 7,21 miliar lembar atau 19,55 persen, Pengayoman Adi Soenjoto 2,63 miliar helai alias 7,15 persen, Sudhamek Agoeng 2,60 miliar unit alias 7,05 persen, Kusumo Dewiningrum 2,73 miliar lembar setara 7,42 persen, Rahajoe Dewiningroem 1,93 miliar lembar atau 5,26 persen. Hormel 10,76 miliar lembar setara 29,19 persen. (*)