EmitenNews.com -  Patrick Walujo menggebrak pasar. Direktur Utama PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) itu memborong 62.920.000 saham Seri A di pasar reguler pada harga rata rata Rp90,22 per saham. 


Mengacu ke jumlah dan harga rata-rata pembelian, Patrick merogoh kocek sekitar Rp6,3 miliar untuk kepemilikan saham setara 0,01% tersebut.  


Langkah Patrick Walujo terekam dalam pernyataan tertulisnya ke Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan yang dipublikasikan di website IDX pada sore ini, 28 Agustus 2023. 


Di surat tersebut, Patrick juga pembelian di pasar reguler dilakukan pada periode perdagangan 21 - 23 Agustus. 


Yang menarik, ini merupakan kali pertama Patrick Walujo mendaftarkan nama nya sendiri dalam pembelian saham GOTO. Maklum, meski dikenal sebagai investor awal Gojek, Patrick selama ini membenamkan investasinya melalui bendera Northstar Group.   


Perseroan juga melaporkan pembelian saham oleh anggota  direksi lainnya, yakni Pablo Malay selaku Direktur/Chief Corporate Officer. Seperti Patrick, Pablo juga mengakumulasi saham GOTO di harga pasar. 


Keterbukaan informasi menyebutkan Pablo membeli 15.250.000 lembar saham di harga rata-rata Rp85 per saham. Dengan demikian, ia mengeluarkan dana sekitar Rp1,29 miliar. 


Setelah transaksi ini tuntas, jumlah kepemilikan saham Pablo melonjak dari 5.789.132 saham menjadi 21.039.132 saham 


Aksi pembelian saham GOTO oleh Pablo Malay tersebut juga dilakukan untuk tujuan investasi, sama seperti yang dilakukan oleh sang CEO. 


Sebelumnya, GOTO umumkan kinerja keuangan kuartal II-2023. Meski masih membukukan rugi bersih Rp 3,3 triliun selama periode April-Juni 2023, tetapi nilai kerugiannya terus mengecil. Ada perbaikan 56,1% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy). 


Sejumlah sekuritas menyematkan rekomendasi Beli karena optimistis target adjusted EBITDA positif tercapai pada kuartal IV-2023. Faktor pertimbangan lainnya adalah kepemimpinan GOTO di bawah Patrick yang bakal konsisten mengurangi bakar uang dan membuat beban usaha lebih efisien, meningkatkan monetisasi dan integrasi ekosistem, serta kemampuan eksekusi secara cepat.