EmitenNews.com - PT Bank Pembangunan Jawa Barat dan Banten alias Bank BJB (BJBR) menarget dana hasil right issue Rp925 miliar. Hasil itu, dari pelepasan maksimal 925 juta lembar dengan aussi harga pelaksanaan Rp1.000 per saham. 


Berdasar skenario, dana hasil right issue Bank BJB itu, untuk memperkuat struktur permodalan dalam ekspansi kredit. ”Tentu rencana tersebut, akan menjadi sentimen positif untuk Bank BJB,” tutur Andhika Cipta Labora, Analis Kanaka Hita Solvera, Selasa (1/2). 


Menyusul perbaikan ekonomi, Bank BJB akan makin berani menggelontorkan kredit untuk kreditur. Selain itu, akan makin banyak kreditur butuh dana untuk ekspansi bisnis di tengah pemulihan ekonomi. 


Di samping itu, Bank Sentral Amerika Serikat (AS) yaitu The Federal Reserve (The Fed) akan menaikkan suku bunga tahun ini sebanyak 3-4 kali. Kondisi itu, akan membuat margin perbankan makin menarik. ”Kami rekomendasikan buy untuk Bank BJB dengan target penguatan menjadi Rp1.425 per lembar,” tukas Andhika.


Menyudahi perdagangan Senin (31/1), saham Bank BJB parkir di kisaran Rp1.320 per lembar. Itu setelah menguat 10 poin atau 0,76 persen dari perdagangan Jumat (28/1) bertengger di level Rp1.310 per saham. Bank kebanggaan warga Jawa Barat itu, dipersenjatai kapitalisasi pasar Rp12,86 triliun, P/E ratio 6,81 kali dengan dividen yield 7,25 persen. 


Sekadar informasi, bank BJB menjajakan maksimal 925 juta saham baru bernominal Rp250 per lembar. Right issue dibagikan kepada pemegang saham tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS) periode 9 Maret 2022.


Tanggal efektif pernyataan pendaftaran pada 24 Februari 2022, dan recording date pada 10 Maret 2022. Cum-right pasar reguler dan pasar negosiasi pada 8 Maret 2022, lalu pasar tunai pada 10 Maret 2022. Periode ex-right pasar reguler dan pasar negosiasi pada 9 Maret 2022, dan pasar tunai pada 11 Maret 2022. (*)