EmitenNews.com - Genap memasuki usia 45 tahun, BPJS Ketenagakerjaan atau BPJAMSOSTEK berikrar untuk terus berkembang, bergerak maju, menjaga integritas, dan menyatukan semangat menyejahterakan seluruh pekerja Indonesia.


Direktur Utama BPJAMSOSTEK Anggoro Eko Cahyo mengatakan, pihaknya berkomitmen menyatukan semangat yang datang dari dari seluruh insan internal dan juga dari stakeholders terdekat. Seperti, kementerian, pengusaha hingga serikat pekerja/buruh, untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja Indonesia.


”Hari ini kami genap berusia 45 tahun, sebuah usia yang sudah bisa dibilang matang, kami berikrar untuk terus memperluas cakupan perlindungan program jaminan sosial ketenagakerjaan untuk seluruh pekerja, terutama saat ini untuk pekerja informal atau pekerja bukan penerima upah, dan juga kami akan terus meningkatkan kualitas pelayanan, sehingga peserta akan semakin merasakan manfaat hadirnya BPJAMSOSTEK," ucap Anggoro.


Diketahui, yang dilakukan BPJAMSOSTEK saat ini adalah mengoptimalkan strategi ekstensifikasi, intensifikasi dan retensi. Memanfaatkan peluang kerja sama dengan kementerian/lembaga dan pemerintah daerah, business to business, serta utilisasi engine Perisai, dan dikarenakan target peserta adalah BPU, kampanye Kerja Keras Bebas Cemas akan digunakan untuk melindungi sebanyak-banyaknya pekerja.


”Saat ini pencapaian kepesertaan aktif kami adalah sebesar 36 juta tenaga kerja atau meningkat enam juta dari tahun sebelumnya. Angka peningkatan ini merupakan rekor tertinggi selama BPJAMSOSTEK berdiri, dan target sampai dengan tahun 2026 adalah 70 juta tenaga kerja,” ungkap Anggoro.


Selama 2022, kinerja pelayanan BPJAMSOSTEK juga terus meningkat. Komitmen perubahan mindset ke arah customer oriented telah membawa perubahan terhadap kualitas manfaat dan layanan yang terasa makin dekat dengan peserta. Tercatat success rate Jaminan Hari Tua (JHT) tahun ini telah mencapai 99.58 persen, dengan rata-rata SLA masa tunggu JHT via Online atau video call kurang dari tiga hari, serta rata-rata proses klaim JHT via Jamsostek Mobile (JMO) kurang dari 15 menit. 


Utilisasi kanal klaim melalui aplikasi JMO juga tercatat di angka 25 persen, lebih tinggi dari kanal kantor cabang sebesar 15 persen, namun masih di bawah utilisasi kanal Online (video call) sebesar 60 persen.


Melalui JMO, di Desember ini BPJAMSOSTEK akan melakukan launching pengembangan ekosistem aplikasi dengan berbagai loyalty program & benefits yang bermanfaat bagi pekerja seperti fitur Dana Siaga, MLT, Wallet, Co-marketing, Inclusive Job Center, serta News & Entertainment. Hal ini ditujukan untuk memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada peserta, meningkatkan engagement dan utilisasi JMO, serta menjaga retensi tenaga kerja.


Jika melihat dari kinerja pengelolaan dana yang dilakukan BPJAMSOSTEK, hasilnya pun sangat memuaskan. Hingga saat ini pengelolaan dana sudah di atas target yaitu mencapai Rp616 triliun dengan penambahan pertumbuhan 14,8 persen yoy. Hasil kinerja investasi juga mengalami pertumbuhan 15,7 persen yoy dengan realisasi Rp33,2 triliun. Sebagai engine penguatan strategi investasi untuk mencapai target kelolaan dana sebesar Rp1.001 triliun pada 2026, BPJAMSOSTEK akan segera mengimplementasikan terobosan baru dalam pengelolaan dana pada portofolio investasi langsung. Salah satunya melalui inisiasi pembentukan Investment Holding Company.


Menutup keterangannya, Anggoro menyadari ke depan dunia ketenagakerjaan akan sangat menantang. Untuk itu dirinya mengimbau kepada seluruh insan BPJAMSOSTEK untuk terus meningkatkan kompetensi dan kualitas diri, sehingga walaupun di tengah era yang sangat dinamis ini, semua karyawan dapat mudah beradaptasi dengan perubahan dan solutif menyelesaikan permasalahan dihadapi di institusi dan pekerja.


”Mari pekerja Indonesia, hari ini menjadi pengingat, negara telah hadir melalui BPJAMSOSTEK, semua inisiatif dan terobosan yang saat ini BPJAMSOSTEK lakukan, semata-mata demi menjamin seluruh pekerja Indonesia dan keluarganya menjadi sejahtera,” pungkas Anggoro.


Sementara itu Kepala Kantor Cabang BPJAMSOSTEK Jakarta Ceger Cep Nandi Yunandar, mengatakan dalam usia BPJAMSOSTEK tahun ini yang cukup matang yaitu 45 tahun, di satu sisi memang banyak capaian-capaian kinerja yang membuahkan sejumlah prestasi. Namun di sisi lain tantangan yang dihadapinya juga semakin besar. 


”Salah satu tantangan yang besar itu adalah fakta bahwa belum seluruh pekerja terlindungi oleh program Jamsostek,” kata Cep Nandi. Untuk itu Menurut Cep Nandi tugas paling besar adalah bagaimana menjadikan seluruh pekerja dapat terlindungi oleh program Jamsostek.  


”Tugas ke depan semakin berat dan memerlukan kerja yang ekstra keras. Untuk memikul tugas yang berat ini tentu kami sangat membutuhkan bantuan dan peran serta seluruh stakeholder,” kata Cep Nandi. 


Untuk itu, Cep Nandi ke selanjutnya akan mempererat kerja sama dengan para pemangku kepentingan. Terutama untuk meningkatkan tugas-tugas sosialisasi, akuisisi, serta penegakan hukum program Jamsostek. (*)