EmitenNews.com - Batubara masih menjadi komponen utama bahan baku penggerak kelistrikan di Indonesia. Peranannya akan semakin meningkat dalam beberapa tahun ke depan seiring dengan komitmen pemerintah dalam menyediakan kelistrikan bagi masyarakat.

 

Peranan batubara yang menjadi komoditas utama dalam menigkatkan nilai ekspor Indonesia, juga menuntut tersedianya faktor logistik dalam pendistribusian batubara tersebut terutama tersedianya pelabuhan sebagai terminal khusus.

 

Direktur Utama PT RMK Energy Tbk (RMKE) Tony Saputra mengemuakakan sebagai perusahaan penyedia logistik terbesar di Sumatera Selatan, menyadari kebutuhan tersebut, dengan dimilikinya satu pelabuhan terminal khusus yang merupakan satu-satunya terminal khusus batubara swasta di Indonesia yang terintegrasi dengan kereta api. Fasilitas tersebut telah mendorong Perseroan optimistis dalam menciptakan pertumbuhan kinerja ke depan.

 

Sebab saat ini tidak ada alternatif solusi yang dapat ditawarkan baik oleh swasta maupun pemerintah di Sumatera Selatan dalam mengatasi masalah logistik yang terintegrasi tersebut, ujar nya dalam paparan publik secara virtual Rabu (20/7).

 

Ditambahkan, dengan keberadaan terminal terintegrasi itu, Perseroan menargetkan bahwa pelabuhan tersebut mampu mengapalkan minimal 25 juta ton per tahun dengan pertimbangan jumlah trafik di sungai per hari dan juga kapasitas yang masih dapat dibangun di pelabuhan. Target lain adalah menyeimbangkan stasiun pembongkaran kereta api dengan kapasitas minimal 17 juta ton dan dapat ditingkatkan lagi.

 

Perseroan juga menargetkan membangun stasiun muat khusus batubara di hulu lokasi pertambangan batubara untuk meningkatkan jumlah batubara yang dapat dimuat. Perseroan juga ingin mengembangkan sayap usaha ke jasa penunjang industri batubara seperti kontektor, hauling, kontraktor tambang atau jasa lainnya dan menargetkan untuk mengakuisisi atau bekerjasama dengan tambang-tambang potensial.

 

Untuk mencapai target tersebut, Perseroan menjalankan sejumlah strategi pengembangan usaha yang meliputi:

 

  • Peningkatan kapasitas layanan. Dalam hal ini, Perseroan melakukan upgrade Conveyor Line 2 agar dapat meningkatkan kapasitas pengapalan batubara di pelabuhan sampai dengan 25 juta ton per tahun. Upgrade tersebut juga akan meningkatkan pengapalan hingga 150% dan efisiensi dalam penumpukan batubara ke dalam stockpillers.

 

  • Memaksimalkan potensi aset, di antaranya meningkatkan efisiensi operasional, mengembangkan kegiatan usaha terintegrasi, meningkatkan kualitas, tata kelola, membangun profil produk jangka panjang yang berkelanjutan.



Sejumlah kegiatan usaha Perseroan Pada tahun 2022 ini, telah mulai beroperasi di antaranya adalah: