EmitenNews.com - Masuk usia ke-16 pada 29 Juni 2023 lalu, Pertamina Hulu Energi (PHE) berkomitmen berkontribusi produksi energi nasional. Per Mei 2023, PHE mencatat produksi minyak 1.053 MBOEPD. Itu artinya, capaian Subholding Upstream Pertamina tersebut menyentuh 100 persen dari proyeksi year to date (YTD) Mei 2023. 


Rinciannya, produksi minyak 572 MBOPD, dan produksi gas 2788 MMSCFD. Capaian itu, didukung melalui penyelesaian rencana kerja pengeboran 6 sumur eksplorasi, 299 sumur pengembangan, 316 workover, dan 13257 well services menggunakan 69 drilling rigs, dan 132 WI rigs.


"Enam belas tahun sudah PHE melayani negeri dengan terus menghadirkan energi ke seluruh pelosok Indonesia. Bertambah usia artinya bertambah pula harapan untuk berkontribusi secara optimal memenuhi target produksi nasional 1 Juta BOPD, dan 12 BSCFD pada 2030 untuk mendukung ketahanan energi nasional,” tutur Arya Dwi Paramita, Corporate Secretary PT Pertamina Hulu Energi, Senin (10/7).


PHE akan terus berupaya menggali potensi dari berbagai aspek untuk pencapaian target yang telah ditentukan. Capaian untuk mendukung target jangka panjang perusahaan antara lain melalui program kerja eksplorasi, dan akuisisi. Saat ini, capaian eksplorasi sangat menggembirakan. Di mana, PHE sukses  menemukan gas discovery dari sumur eksplorasi Helios D-1 di Kalimantan Timur, dan NSO XLLL Sumatera Utara. ”Itu menjadi bukti program gas transition dari temuan sumber daya gas berbagai sumur eksplorasi sejak tahun lalu,’’ tambah Arya.


Keberhasilan lain membanggakan yaitu teken pengelolaan wilayah kerja Peri Mahakam di lepas pantai Kalimantan Timur, dan babak baru pengelolaan wilayah kerja East Natuna di area perbatasan negara kepulauan Natuna. Terakhir teken perpanjangan kontrak baru di Menzel Lejmat Nord (MLN), Blok 405 di Algeria. Blok migas itu, memiliki konsep Bring Barrel Home Saharan Crude Blend ke Indonesia, salah satu quick win dalam mendukung ketahanan energi nasional. Potensi menarik dari blok ini, izin pembangunan pabrik LPG berkapasitas 1 juta metric ton per tahun dengan produksi dapat dibawa ke Indonesia.


”Hasil itu tidak lepas dari upaya PHE mengelola strategi utama dalam mengelola baseline produksi, meningkatkan production growth melalui rencana kerja, merger & acquisition, dan meningkatkan reserve & resource growth dengan mengedepankan aspek Enviroment, Social, Governance (ESG). Dengan dukungan Pertamina, Holding, dan Pemerintah, PHE terus mendukung pemenuhan energi nasional, dan membangun kapasitas industri hulu migas nasional,” ulas Arya. 


Pada 2022, PHE telah menuntaskan pengeboran pengembangan sejumlah 689 sumur, 638 sumur workover, dan realisasi tambahan cadangan 1P untuk migas, dan gas 486 MMBOE atau 64 persen dari target 2022. Performa ekplorasi, PHE mencatat realisasi 17 sumur pengeboran dengan status selesai, penambahan sumberdaya 2C dengan realisasi 345 MMBOE atau melebihi 156 persen dari target, dan capaian prestasi 3 temuan big fish di Manpatu-1X, Wilela-001 dan GQX GQ-GQS. 


Nah, memperingati HUT ke-16, PHE bersama seluruh regional dan anak usaha menggelar kegiatan santunan 26 yayasan, santunan 480 anak yatim, dan santunan lansia 40 orang dengan total bantuan terkumpul Rp445,20 juta. PHE akan terus berkomitmen menjaga praktik bisnis sesuai jalur tren investasi berkelanjutan alias environmental, social, and governance (ESG), dan aspek safety. 


PHE telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) sebagai partisipan/member sejak Juni 2022. PHE berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles UNGC dalam strategi, dan operasional, sebagai bagian penerapan aspek ESG. PHE akan terus mengembangkan pengelolaan operasi dalam, dan luar negeri secara profesional untuk menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang Environmental Friendly, Socially Responsible, dan Good Governance. (*)