EmitenNews.com -Emiten holding PT Rukun Raharja, Tbk (RAJA) mengumumkan bahwa pada 29 Desember 2023, telah melakukan pembelian Participating Interest (PI) di Wilayah Kerja Jabung sebesar 8 persen dari PT GPI Jabung Indonesia (GPI).

Merujuk keterangan resmi RAJA yang dikutip, Kamis (4/1/2024), Yuni Pattinasarani Corporate Secretary mengatakan, Pembelian ini dilakukan melalui anak usahanya yaitu PT Raharja Energi Tanjung Jabung (RETJ) yang berkedudukan di Office Park Thamrin Residences Blok A.01-05, Jl. Thamrin Residence Boulevard, Tanah Abang, Jakarta 10230.

Pada tanggal 7 Juni 2023, RETJ dan GPI telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Parcitipating Interest Bersyarat (“Perjanjian Bersyarat”) sebagaimana diubah dengan perubahan terakhir berdasarkan Amandemen Perjanjian Bersyarat tersebut pada tanggal 6 September 2023. 

"Persetujuan terhadap Transaksi tersebut telah diperoleh dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (“ESDM”) melalui Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (“SKK Migas”) pada tanggal 22 Desember 2023. Perseroan dan GPI telah menyelesaikan transaksi pada tanggal 29 Desember 2023,” ujar Yuni.

Dampak dari Transaksi terhadap Perseroan yaitu bertambahnya portofolio Perseroan di bidang usaha investasi hulu migas di Indonesia. Bertambahnya pendapatan dan laba Perseroan.

Menguatnya peluang atas potensi-potensi usaha pendukung hulu migas yang dimiliki Perseroan, seperti pengembangan infrastruktur migas dan alokasi migas.

Sebelumnya, Rukun Raharja (RAJA) melalui anak usahanya, PT Energasindo Heksa Karya (EHK) meresmikan Stasiun Induk Compressed Natural Gas (CNG) Grobogan Jawa Tengah (Jateng).

EHK memperkokoh portofolio bisnis gasnya melalui diversifikasi bisnis gas dengan masuk ke dalam bisnis CNG sejak 2021, dan di akhir 2023 resmi mengoperasikan Stasiun Induk yang kedua di Kabupaten Grobogan Jawa Tengah.

Direktur Utama RAJA, Djauhar Maulidi mengatakan, pembangunan Stasiun Induk CNG ini merupakan bukti keseriusan RAJA dalam memasuki bisnis CNG.

"RAJA memahami bahwa perlunya diversifikasi bisnis dalam perdagangan gas di Indonesia. Setelah hampir 2 dekade melayani gas pipa, sudah saatnya RAJA serius menjajaki bisnis CNG ini karena prospek pengembangannya sangat bagus di masa depan nanti. RAJA sendiri melalui EHK saat ini tengah menjajaki pembangunan Stasiun Induk di lokasi lainnya dan diharapkan segera dapat dibangun demi pemerataan distribusi gas di Indonesia," jelas Djauhar dikutip Rabu (3/1/2024).

Stasiun Induk CNG Grobogan menjadi Stasiun CNG kedua yang dimiliki EHK. Sebelumnya telah mengoperasikan Stasiun CNG di Cikarang yang memiliki kapasitas 2.5 MMSCFD.

Peresmian ini dihadiri oleh seluruh manajemen RAJA, EHK dan TIS Petroleum E&P Blora Pte, Ltd selaku Perusahaan Eksplorasi yang memiliki kontrak Jual Beli Gas dengan EHK untuk mengalirkan gas alam ke Stasiun Induk milik EHK tersebut. Peresmian hari ini dihadiri oleh instansi terkait yaitu Inspektur dari Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi, Dirjen Migas, kehadirannya pada peresmian ini sekaligus memastikan bahwa seluruh operasi Stasiun Induk berjalan sesuai dengan standar keselamatan dan keamanan.

Sedangkan stasiun Induk Grobogan saat ini memiliki kapasitas kompresi gas alam menjadi CNG hingga 1.8 MMSCFD, dan berpotensi meningkatkan kapasitas kompresi sampai 3 MMSCFD sesuai dengan potensi penambahan fasilitas kompresi dan gas alam yang tersedia.

Proses pembangunan stasiun Induk ini dimulai pada bulan Maret 2023. Dengan durasi pembangunan sekitar 7 bulan, proyek ini berhasil diselesaikan tepat waktu, sebuah prestasi yang mencerminkan komitmen kuat terhadap efisiensi dan kualitas.

Di tahun 2024, Stasiun Induk ini diperkirakan akan memberikan kontribusi tambahan pendapatan sebesar USD 4.5 Juta per tahun kepada perusahaan dan potensi peningkatan hingga 7% per tahun pada tahun-tahun berikutnya, seiring dengan potensi peningkatan kapasitas kompresi dan peningkatan permintaan CNG di Jawa Tengah dan sekitarnya.

Dengan adanya fasilitas ini, RAJA berharap dapat terus berkontribusi pada kemajuan industri energi nasional, khususnya dalam memenuhi kebutuhan CNG bagi industri di Jawa Tengah dan memenuhi kebutuhan energi masyarakat dengan cara yang lebih efisien dan berkelanjutan.