EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berpotensi mix cenderung menguat. Itu menilik potensi bursa regional juga bergerak mix. Sentimen eksternal khususnya dari Amerika Serikat (AS) cenderung hawkish.
Inflasi sejumlah negara mulai tertahan, dan melihat potensi harga batu bara kembali naik. So, saham batu bara juga dapat mewarnai Indeks. ”Kami perkirakan Indeks bergerak pada rentang support 7.130, dan resisten 7.200,” tutur Alwin Rusli, Research Analyst Reliance Sekuritas Indonesia, Jumat (2/9).
Secara teknikal, Indeks belum berhasil breakout resistance 7.220. Namun, masih diperdagangkan pada area MA5. Beberapa saham memiliki potensi naik untuk perdagangan hari ini antara lain JKON, BBRI, MEDC, KRAS, ABMM, MAPI, ICBP, HRUM, dan ADRO.
Indeks kemarin minus 0,36 persen menjadi 7.153. Beberapa sektor pendorong pelemahan Indeks di antaranya sektor teknologi tekor 1,65 persen, basik material minus 1,47 persen, dan healthcare anjlok 0,99 persen. Investor asing membukukan net buy Rp232 miliar dengan saham paling banyak dibeli investor mancanegara ADRO, BBRI, dan TLKM.
Sementara itu, mayoritas bursa AS Wall Street ditutup mix cenderung menguat. Manufacturing New Orders dan Manufacturing Employment juga dirilis ISM mulai mengalami rebound. Pagi ini, bursa Asia bergerak mix. Indeks Nikkei 225 minus 0,21 persen, dan Kospi menguat 0,27 persen. Para pelaku pasar Korea Selatan merespons rilis inflation rate mulai tertahan. (*)
Related News

PPATK Blokir 5 Ribu Rekening Terkait Judol Senilai Rp600 Miliar

Ekspor Industri Kerajinan pada 2024 Tembus USD679 Juta

Kejar Target Lifting, Bahlil Minta ENI Percepat Proyek Migasnya

Ikuti Jejak Wall Street, IHSG Kembali Menguat

Orbit Zona Hijau, IHSG Jajal Level 6.800

Laju IHSG Mulai Tersendat, Jala Saham INCO, MIDI, dan ESSA