Grup Bakrie (ALII) Ungkap Transaksi Baru
Sebuah armada kapal tengah berlayar untuk mengangkut bahan bakar minyak. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Ancara Logistics (ALII) mencaplok 100 persen saham Ancara Transshipment Service (ATS). Itu dilakukan dengan menyerap 362,49 juta saham ATS senilai Rp29,71 miliar. Pengambil saham itu, dilakukan secara kolektif bersama anak usaha perseroan yaitu Mahakam Coal Terminal (MCT).
Perseroan mengakuisisi 184.875.000 saham ATS setara 51 persen dari Graha Adika Niaga (GAN) sejumlah Rp15,15 miliar. Kemudian, mencaplok 177.625.000 saham ATS alias 49 persen dari Solomed Capital Pte Ltd, se besar Rp14,56 miliar.
Selanjutnya, anak usaha perseroan yaitu MCT mengempit 0,0000003 persen dari keseluruhan modal ditempatkan dan disetor ATS dari Solomed Capital Pte Ltd senilai Rp82 per lembar. Transaksi itu, dilatari sejumlah pertimbangan. Ya, seiring rencana pengembangan bisnis, peningkatan volume produksi, dan penjualan dari pelanggan utama perseroa diproyeksi meningkat, kebutuhan infrastruktur tambahan sebagai pendukung logistik memadai menjadi krusial.
Fasilitas intermediate stockpile (ISP) saat ini milik MCT, diperkirakan memiliki keterbatasan untuk mengakomodasi peningkatan permintaan dari pelanggan utama. Keterbatasan kapasitas itu, dapat menimbulkan risiko hambatan layanan logistik. Kondisi itu, berdampak pada kelancaran rantai pasok pelanggan utama, pada akhirnya dapat mengganggu kesempatan perseroan untuk meraih pangsa pasar lebih besar.
Mempertimbangkan situasi dan kondisi itu, perseroan memandang perlu menambah kapasitas melalui pembangunan fasilitas ISP tambahan sebagai bagian dari strategi pengembangan bisnis. Fasilitas ISP tambahan itu, dirancang untuk mendukung peningkatan aktivitas produksi, penjualan dari pelanggan utama, dan memperkuat posisi logistik di wilayah operasional strategis.
Nah, untuk mewujudkan rencana itu,, perseroan bersama MCT mengakuisisi ATS dengan lahan strategis kurang lebih seluas 34 hektare (ha) di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Dengan akuisisi ATS, perseroan dapat memiliki entitas anak yang bisa digunakan secara strategis untuk mengakomodasi permintaan layanan ISP dari pelanggan utama secara grup usaha. Langkah strategis itu, dapat diimplementasikan dengan cara membangun fasilitas ISP di atas lahan ATS untuk menambah kapasitas produksi, sejalan peningkatan produksi, dan penjualan pelanggan utama.
Langkah strategis itu, tidak hanya bertujuan meningkatkan kapasitas dan fleksibilitas operasional, tetapi juga menjadi bagian dari rencana jangka menengah, dan jangka panjang dalam menciptakan sinergi usaha, meningkatkan efisiensi logistik, memperkuat rantai pasok dalam industri pelayaran dan logistik, yang pada akhirnya meningkatkan posisi Perseroan di pasar.
Transaksi itu, diharap memberi nilai tambah bagi perseroan di masa mendatang, dan berkontribusi positif terhadap peningkatan kinerja operasional, mendorong pertumbuhan, memperkuat posisi keuangan secara menyeluruh. Selain itu, perseroan juga menarget mempertahankan, dan meningkatkan daya saing dalam industri pelayaran, dan logistik makin kompetitif.
Implementasi strategi itu, diharap memberi manfaat signifikan tidak hanya bagi oerseroan, tetapi juga bagi para pemegang saham, mitra usaha, dan seluruh pemangku kepentingan, melalui penciptaan nilai jangka panjang berkelanjutan. (*)
Related News
Dikuasai Investcorp, BABY Bakal Jadi Platform Ritel Kelas Dunia
Pangkas Suntikan Modal ke Garuda, Danantara Ungkap Hasil Evaluasi
Medco Energi (MEDC) Diganjar Penghargaan Safety oleh Kementerian ESDM
Menciut 72%, Rugi MTFN Jadi Rp10,9M di Kuartal III-2025
SPTO Tebar Dividen Interim Rp94,5M, Telisik Jadwalnya
Sinergi Digital Bank Mandiri (BMRI) Hasilkan Fee Based Income Rp5,4T





