Grup Djarum (TOWR) Turunkan Target Right Issue Jadi Rp4,5T, Kenapa?

Salah menara milik TOWR.
EmitenNews.com- Emiten menara grup Djarum PT Sarana Menara Nusantara, Tbk (TOWR) berencana melakukan Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau Rights Issue sebanyak 5 miliar saham baru dengan harga pelaksanaan sebesar Rp900 per saham
Dari aksi ini emiten grup Djarum tersebut bakal meraup dana atau sebesar Rp4,5 triliun. Nilai ini turun dari rencana TOWR sebelumnya ygang akan right issue senial Rp9 triliun.
Monalisa Irawan Sekretaris Perusahaan TOWR dalam keterangan resmi Jumat (11/10) mengungkapkan Pelaksanaan right issue akan dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari RUPSLB Perseroan.
"Rencana Pemanggilan RUPS Perseroan yang akan dilaksanakan pada tanggal 25 Oktober 2024, " jelasnya.
TOWR berencana menggunakan dana hasil PMHMETD, setelah dikurangi dengan biaya emisi, untuk pembayaran pinjaman dan untuk keperluan modal kerja Perseroan dan/atau PT Profesional Telekomunikasi Indonesia, anak perusahaan Perseroan yang 99% sahamnya dimiliki oleh Perseroan (Protelindo). Adapun pinjaman mana dari Perseroan dan/atau Protelindo yang akan dibayar akan ditentukan kemudian.
Bagi pemegang saham Perseroan yang tidak melaksanakan HMETD yang dimiliki olehnya dalam rencana PMHMETD, maka kepemilikan pemegang saham Perseroan tersebut akan terdilusi dalam jumlah yaitu maksimum sebesar 9,12% atau 8,93% (dengan memperhitungkan saham treasury).
Sebelumnya TOWR berencana untuk menerbitkan saham baru atau right issue dengan total senilai Rp9 triliun.
Adapun harga penawaran akan ditetapkan dan diumumkan kemudian di dalam Prospektus PMHMETD dan akan dilaksanakan dengan memperhatikan ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia.
Related News

Pabrik Kimia Rp13T Siap Dibangun, Emiten Prajogo Terlibat!

Diamond Food (DMND) Jadwalkan Pembagian Dividen Rp66,2M

Entitas Surge (WIFI) Terbitkan Obligasi dan Sukuk Ijarah Rp2,5 Triliun

Pefindo Ungkap Peringkat Surat Utang Grup Sinarmas (SMAR) Rp7,5T

Dua Pentolan TOSK Kompak Jual-Beli Saham di Bawah Gocap

SMMT Minta Restu Kuasai Penuh Perusahaan Tambang 273 Juta Ton