EmitenNews.com - PT Tri Adi Bersama (Anteraja), perusahaan rintisan (startup) logistik yang merupakan anak usaha dari PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), memperkenalkan sistem penyortiran otomatis pertama di Industri Logistik Indonesia yang menggunakan robot. Melalui sistem tersebut, produktivitas dan efisiensi proses penyortiran dapat meningkat hingga mencapai 200% atau 2 kali lipat dibandingkan dengan sistem manual. 

 

Didukung dengan tingkat akurasi kerja robot yang mencapai lebih dari 99%, Anteraja optimis sistem tersebut dapat semakin meningkatkan kinerja ke depan. Dimana pada tahun 2022, Anteraja menargetkan volume pengiriman mencapai lebih dari 1,5 juta parcel/day.

 

CEO Anteraja Suyanto Tjoeng menjelaskan, “Ditengah banyaknya sistem otomatisasi di industri logistik, kami melihat sistem sortation menggunakan robot paling cocok dengan model bisnis Anteraja saat ini. Hal ini karena kecepatan kerja dari robot tersebut bisa membantu meningkatkan produktivitas tim sorter. Dengan menggunakan sistem robotic ini, kami dapat mempercepat proses sorting hingga 2 kali lipat dari biasanya.”

 

Suyanto melanjutkan bahwa pengembangan inovasi teknologi yang dilakukan Anteraja tidak lepas dari perolehan kinerja positif yang berhasil dicatatkan meski baru 3 tahun berdiri. Pada tahun 2021, volume pengiriman Anteraja tercatat lebih dari 1 juta parcel/day, atau mengalami peningkatan lebih dari 3 kali lipat dibandingkan dengan tahun 2020. Selain itu, jaringan layanan yang dimiliki juga semakin luas, dimana saat ini Anteraja sudah memiliki lebih dari 1.000 service point di 34 provinsi di Indonesia.

 

“Kami melihat industri logistik salah satu industri yang bertumbuh selama pandemi Covid-19 yang terjadi sejak 2 tahun yang lalu. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), pengiriman barang mengalami pertumbuhan hingga 40% selama pandemi. Salah satu faktor pendukungnya adalah adanya pergeseran kebiasaan masyarakat dari berbelanja secara langsung menjadi online. Sehingga transaksi melalui e- commerce terus meningkat yang juga berdampak pada peningkatan permintaan untuk jasa pengiriman termasuk bagi Anteraja,” ujar Suyanto.

 

Sebagai informasi, saat ini Anteraja telah memiliki sekitar ratusan robot yang beroperasi di Hub Gateway Halim. Sistem robotic yang dimiliki Anteraja telah dilengkapi dengan sistem scanner yang dapat membaca kode area dari setiap paket. Setelah kode tersebut berhasil terbaca, robot-robot tersebut akan langsung memilah paket berdasarkan kota atau kabupaten sesuai dengan alamat tujuan yang tertera. Dengan demikian, proses penyortiran akan lebih cepat sehingga diharapkan dapat menghemat waktu pengiriman barang kepada customer.

 

“Ke depan, kami akan terus melakukan pengembangan teknologi dan menambah jumlah robot yang dimiliki untuk mempercepat pertumbuhan bisnis. Pada tahun 2022, kami menargetkan pertumbuhan volume bisnis Anteraja dapat mencapai lebih dari 1,5 juta parcel/day,” tutup Suyanto.