Hadapi Hyperscaler, AWAN Fokus Cloud Lokal Berperforma Tinggi
Ilustrasi PT Era Media Digital Tbk
EmitenNews.com - PT Era Digital Media Tbk (AWAN) memaparkan strategi bisnis untuk menjaga daya saing di tengah masuknya pemain hyperscaler global yang semakin masif membangun pusat data di Indonesia, khususnya di kawasan Cibitung dan Cikarang.
Dalam public expose yang digelar pada 23 Desember 2025, manajemen AWAN menegaskan bahwa perseroan memposisikan diri sebagai local cloud high performance player dengan fokus pada diferensiasi produk dan kualitas layanan.
Manajemen menyampaikan, keunggulan AWAN terletak pada kecepatan inovasi produk. Sebagai perusahaan cloud lokal, AWAN dinilai lebih lincah dalam mengimplementasikan teknologi terbaru dibandingkan pemain berskala global.
Eranyacloud tercatat sebagai penyedia cloud lokal pertama di Indonesia yang menggunakan prosesor AMD pada layanan cloud, diikuti dengan penerapan storage NVMe sejak 2020. Perseroan juga menjadi yang pertama menawarkan layanan GPU as a Service di Indonesia menggunakan NVIDIA A30 pada 2023.
Dari sisi layanan, AWAN mengedepankan pendekatan customer-centric dengan dukungan teknis 24x7, response time 15 menit, serta service level agreement (SLA) sebesar 99,9%.
Manajemen mengakui bahwa kehadiran hyperscaler global berpotensi menguasai sekitar 80% pangsa pasar cloud di Indonesia. Namun, porsi pasar sebesar 20% dinilai sudah memadai bagi AWAN untuk bertumbuh secara berkelanjutan.
Dalam strategi jangka panjang, AWAN tidak hanya berperan sebagai alternatif hyperscaler, tetapi juga mengembangkan pendekatan multi cloud. Model ini memungkinkan pelanggan hyperscaler tetap memanfaatkan layanan Eranyacloud sebagai backup, disaster recovery, S3 storage, maupun penggunaan GPU untuk kebutuhan tertentu.
Dengan strategi tersebut, AWAN menargetkan posisi sebagai pemimpin di segmen alternative cloud provider di Indonesia.
Sementara itu, menanggapi kinerja segmen Digital Content yang cenderung stagnan bahkan menurun, manajemen mengakui bahwa bisnis tersebut mulai memasuki fase sunset.
Meski demikian, AWAN menilai segmen Digital Content masih dapat dipertahankan untuk menjaga kontribusi pendapatan yang ada, sembari mengalihkan fokus dan sumber daya utama ke bisnis cloud yang diyakini memiliki potensi pertumbuhan lebih tinggi.
Manajemen menegaskan bahwa strategi ini telah selaras dengan rencana perseroan saat IPO, di mana alokasi modal lebih difokuskan pada pengembangan bisnis cloud. Segmen cloud diproyeksikan menjadi penggerak pertumbuhan utama AWAN dalam lima tahun ke depan, dengan potensi pertumbuhan yang mampu mengimbangi penurunan pendapatan dari bisnis Digital Content.
Related News
BULL Klarifikasi Rumor Investasi Sinarmas, Peluang Kolaborasi Terbuka
Dirut Borong 138 Juta Saham SMIL, Kepemilikan Naik Jadi 51,8 Persen
WINS Jaminkan USD3,2 Juta, Telisik Sebabnya
Kuartal III, Laba Madusari (MOLI) Melesat 92,81 Persen
Lanjut! Chengdong Lego 3,71 Miliar Saham Grup Bakrie (BUMI)
Kalbe (KLBF) Ungkap Transaksi Rp55,95 Miliar





