EmitenNews.com - Harga batu bara mencapai level tertinggi. Bloomberg mencatat, harga batu bara ICE Newcastle untuk kontrak pengiriman Oktober 2021 mencapai  USD210,50 per ton pada perdagangan Rabu (29/9/2021). Ini merupakan level tertinggi sepanjang masa (all time high) yang berhasil diraih oleh komoditas tersebut.


Kepada pers, Kamis (30/9/2021), Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio menuturkan, ada sejumlah faktor yang membuat harga komoditas energi itu melambung tinggi. Menurut Frankie, rally harga batu bara itu, diawali oleh kenaikan harga minyak mentah dunia, semenjak rebound di pertengahan tahun lalu.


Dengan kenaikan harga minyak mentah ini, banyak kalangan melakukan diversifikasi terhadap sumber daya energi lain, khususnya batu bara. Pada periode yang sama tahun lalu, harga batu bara masih tergolong ekonomis, yakni USD50 per ton.


Menurut Frankie, meskipun sudah ada wacana untuk memproduksi listrik secara ramah lingkungan dan dengan energi terbarukan, belum berjalan maksimal. Selain itu, masih memerlukan waktu untuk menggantikan batu bara sebagai sumber energi yang ekonomis.


“Faktor musim dingin juga meningkatkan kebutuhan batu bara khususnya di negara-negara yang mengalami musim dingin. Hal ini dirasa juga bakal menopang kenaikan harga batu bara sepanjang tahun ini,” katanya.


Dalam masa pandemi Covid-19, banyak industri yang terpaksa shutdown atau mengurangi kapasitas produksinya. Tentu hal ini mengurangi kebutuhan akan energi khususnya listrik, yang umumnya berbasis batu bara dan minyak bumi. Termasuk industri-industri yang memerlukan bahan bakar untuk proses produksinya.   


Namun begitu, harga komoditas tersebut tidak serta merta turun. Hal ini dinilai akibat  kebutuhan energi khususnya listrik, yang tetap meningkat. Selama pandemi virus Corona (Covid-19), masyarakat secara global melakukan aktivitas di rumah seperti pendidikan secara daring dan bekerja dari rumah. Itulah yang menurut Frankie, menyebabkan kebutuhan listrik tetap tinggi walau sudah banyak industri yang mengurangi aktivitasnya.


Pemulihan industri di China sebagai Negara dengan konsumsi batu bara terbesar di dunia, yang juga turut andil dalam kenaikan harga. ***