EmitenNews.com - Buyung Poetra Sembada (HOKI) membeli bahan baku dengan dana pinjaman. Fasilitas pinjaman didapat dari Buyung Putra Pangan (BPP). Transaksi pinjaman tersebut masuk ranah afiliasi.

Perseroan berharap melalui pembelian bahan baku dengan harga lebih kompetitif dibanding harga pasar, dapat menekan biaya produksi. Selain itu, sebagai perusahaan bergerak bidang produksi, dan distribusi beras, perseroan secara rutin membutuhkan bahan baku agar bisa terus memenuhi permintaan pasar. 

Seperti diketahui bersama, dalam setahun terakhir terjadi kenaikan harga bahan baku cukup signifikan. Oleh sebab itu, pinjaman tersebut digunakan untuk membeli bahan baku yang harganya melejit pada akhir tahun, dan awal tahun cenderung meningkat karena faktor cuaca, dan belum memasuki masa panen raya. Hanya, kontribusi terhadap pendapatan akan sulit dihubungkan secara langsung. 

Oleh karena itu, tindakan perseroan tersebut agar bisa terus bertahan di tengah kenaikan harga bahan baku. Pembelian bahan baku berupa gabah beras dari sentra-sentra gabah beras seluruh Indonesia dengan harga lebih kompetitif. ”Sedangkan biaya operasional lainnya berupa biaya terkait pengiriman bahan baku gabah beras tersebut dari sentra-sentra gabah beras ke lokasi pabrik pengolahan milik perseroan,” tegas Muliati, Approver Buyung Poetra Sembada. 

Sekadar informasi, pada 27 Desember 2023, Buyung Poetra meminjam pada BPP senilai Rp130 miliar. Pinjaman itu, untuk pembelian bahan baku, dan biaya operasional lainnya dengan sumber dana dari internal BPP. Transaksi afiliasi itu, dengan pertimbangan lebih ringan dan fleksibel. Selain itu, proses pinjaman, pencairan dana lebih cepat, dan tidak perlu jaminan dibanding pinjaman dari pihak ketiga.

BPP, pihak terafiliasi perseroan. Selain itu, Suhalim Bujung, pemegang saham perseroan juga Direktur Utama BPP. Lalu, Sukarta sebagai pemegang saham perseroan juga Komisaris BPP. Dengan begitu transaksi ini merupakan transaksi afiliasi sesuai regulasi OJK dalam POJK 42/POJK.04/2020. (*)