EmitenNews.com -Harga minyak mentah naik sekitar 2% pada hari Selasa (10/1/2024) setelah krisis Timur Tengah dan pemadaman suplai Libya mengurangi kerugian besar pada hari sebelumnya. Penutupan ladang minyak Sharara Libya yang berkapasitas 300.000 barel per hari (bph) dan ketegangan di Timur Tengah akibat perang Israel-Hamas menjadi faktor utama kenaikan harga.

Militer Israel menyatakan bahwa perang akan terus berlanjut hingga 2024, memicu kekhawatiran akan krisis regional yang mengganggu suplai minyak. Di sisi lain, beberapa perusahaan pelayaran menghindari Laut Merah karena serangan militan Houthi, namun dampaknya terhadap pergerakan tanker minyak lebih kecil dari perkiraan.

Arab Saudi menyatakan komitmennya untuk menstabilkan pasar minyak, dan laporan bahwa Rusia membatasi produksi minyak mentah di bulan Desember juga turut mendorong kenaikan harga.

Selanjutnya, Analis Stocknow.id Gita Padauleng memproyeksikan Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) pada hari ini (10/01/2024) akan bergerak melemah terbatas dengan menguji level Support Classic pada 7.159 dan Resistance di level 7.246. Adapun saham-saham yang dapat dicermati pada hari ini sebagai Swing dan Fast Trade, yaitu ACES, ARTO, AUTO dan BBYB.

IHSG diprediksi melemah pada hari ini (10/01/2024) karena beberapa sentimen global dan domestik yang terjadi, diantaranya yaitu, berkaca kepada indeks global dan regional yang ditutup bervariasi, serta tambahan sentimen terkait inflasi Amerika yang mana konsensus para analis akan bergerak naik ke level 3,2%, tentu saja hal ini merupakan pertanda buruk bagi Amerika yang akan mempengaruhi pergerakan pasar secara menyeluruh pula. Hal ini akan mengurangi ekspektasi pasar terhadap pemotongan tingkat suku bunga kedepannya di AS.

Sementara itu, Penurunan IHSG yang cukup dalam pada perdagangan kemarin disebabkan oleh mayoritas saham-saham dari Prajogo Pangestu mengalami pelemahan yang signifikan seperti BREN -20%, TPIA -20%, dan ada BRPT -18,18%. Hal ini disebabkan oleh dominannya aksi taking profit yang dilakukan oleh para investor terhadap penurunan yang agresif dari saham-saham tersebut.

Dari segi teknikal, IHSG ditutup dengan candle Strong Bearish yang ditandai oleh breakdown dari area Supportnya pada 7.272. Sehingga, proyeksi pergerakan IHSG kedepannya diprediksi akan menguji area Support selanjutnya pada 7.159. Di sisi lain, indikator Trend MACD sudah menunjukkan pergerakan yang Bearish dengan adanya Deathcross.

Selanjutnya, Stocknow.id merekomendasikan strategi trading pada saham ACES dengan swing pada harga 765, dengan TP1 di 790, TP2 di 805, dan SL di 740. Selanjutnya, ada ARTO di harga 3170, dengan TP1 di 3290, TP2 di 3330, dan SL di 3070. Terakhir ada AUTO di harga 2450, dengan TP1 di 2530, TP2 di 2580, dan SL di 2370.

Dari Fast Trade, ada saham BBYB pada harga 470, dengan TP1 di 486, TP2 di 496, dan SL di 458.