EmitenNews.com - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah memantau pergerakan dua saham Emiten. Kedua saham tersebut adalah PT Krida Jaringan Nusantara Tbk. (KJEN) dan PT Batavia Prosperindo Trans Tbk. (BPTR).

 

Merujuk data transaksi BEI, saham KJEN pada 23 November 2021 bertengger di harga Rp505 per saham  atau telah naik 86,13 persen dalam 6 hari bursa. Sedangkan pada  penutupan kemarin, Rabu 1 Desember 2021 harga saham naik jadi Rp940 per lembar.

 

Untuk pagi ini saham KJEN di buka memerah bahkan menyentuh level terendah ARB terjun ke Rp875 atau terkoreksi 65 poin setara 6,91 persen dari pembukaan dengan ditopang volume sebanyak 94,10 ribu, nilai transaksi Rp89,59 juta dan frekuensi 66 kali hingga pukul 09:10 WIB.

 

Sedangkan untuk BPTR pada 29 November 2021 bertengger di harga Rp330 per saham  atau telah naik 25,45 persen dalam 2 hari bursa. Sedangkan pada  penutupan kemarin, harga saham naik jadi Rp414 per lembar.

 

BPTR di buka memerah, namun berhasil lanjutkanpenguatan ke Rp430 atau naik 16 poin setara 3,85 persen dari pembukaan dengan ditopang volume sebanyak 1,15 juta, nilai transaksi Rp508 juta dan frekuensi 419 kali hingga pukul 09:10 WIB.

 

"Dengan ini kami menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga saham BPTR dan KJEN yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity),"kata Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Lidia M. Panjaitan, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (2/12).

 

Patut diketahui, Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundangundangan di bidang Pasar Modal.

 

Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham KJEN dan BPTR tersebut, menurut Lidia, Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini.

 

"Oleh karena itu para investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban Perusahaan Tercatat atas permintaan konfirmasi Bursa serta mencermati kinerja Perusahaan Tercatat dan keterbukaan informasinya,"himbaunya.