EmitenNews.com - PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk (NSSS) hari ini 2 Maret hingga 8 Maret 2023 mulai melakukan penawaran umum dalam initial public offering (IPO) dan menetapkan harga perdana sebesar Rp127 per saham.

 

Dalam e-IPO, yang diterbitkan Kamis (2/3) emiten pertanian dan perkebunan sawit ini melepas sebanyak 3.568.235.300 saham baru atau 15% dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp50. Sehingga jumlah dana yang dihimpun dari IPO ini sebesar Rp453.165.883.100.

 

NSSS juga menerbitkan Waran Seri I sebanyak 1.784.117.650 waran yang menyertai penerbitan Saham Baru atau 8,82% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada nilai nominal Rp50.

 

Setiap pemegang 2 Saham Baru berhak memperoleh 1 waran dimana setiap 1 (satu) waran memberikan hak kepada pemegang dengan harga pelaksanaan Rp190. Dari hasil waran ini perseroan mendapat dana tambahan sebesar Rp338.982.353.500.

 

Bertindak sebagai penjamin pelaksana efek BRI Danareksa Sekuritas, Mirae Asset Sekuritas, Sucor Sekuritas dan Samuel Sekuritas. Sedangkan penjamin emisi efek PT Danasaksti Sekuritas Indonesia, Phillip Sekuritas Indonesia dan Yulie Sekuritas Indonesia.

 

Dana hasil IPO untuk anak usaha perseroan yakni PT Borneo Sawit Perdana digunakan untuk belanja modal dengan porsi 29,8 persen guna membangun fasilitas pabrik kelapa sawit.

 

Lalu 3,2 persen dana IPO untuk anak usaha tersebut untuk membangun terminal khusus dan 9,4 persen untuk pembelian pupuk dan agrochemical atau bahan kimia pertanian.

 

Selebihnya, 47 persen dana IPO untuk anak usaha perseroan lainnya, yakni; PT Bina Sarana Sawit Utama. Oleh anak usaha itu, akan digunakan sebagai belanja modal seperti pembebasan lahan, pembibitan dan pemupukan.

 

Sedangkan sisanya, sekitar 10,6 persen dana IPO untuk anak usaha lainnya yakni PT Prasetya Mitra Muda guna modal kerja seperti pembelian pupuk, dan bahan kimia pertanian.