EmitenNews.com - Upaya Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) untuk mendorong semua pihak dalam menerapkan efisiensi energi membuahkan hasil. Empat perusahaan Indonesia berhasil merebut penghargaan manajemen energi tingkat dunia karena penghematan energi yang dilakukan disertai pengurangan emisi karbon atau CO2.


Bertarung dengan berbagai perusahaan skala global, PT. ISM Bogasari Flour Mills, mewakili perusahaan Indonesia, sukses meraih penghargaan Excellence in Energy Management 2022 pada ajang Energy Management Leadership Awards yang diselenggarakan Clean Energy Management (CEM) di Pennsylvania, Amerika Serikat pada Kamis (23/9) waktu setempat.


Keberhasilan PT ISM Bogasari Flour Mills mendapatkan pengakuan dari CEM dan dunia internasional tak lepas berkat upaya perusahaan tersebut melakukan penghematan energi sebesar USD3.671.899 dengan rata-rata peningkatan performa sebesar 16,6% selama kurun waktu 3 tahun, yaitu 2019 - 2021.


Untuk mengimplementasikan sistem manajemen energi, perusahaan tersebut membutuhkan biaya USD53.390, dengan jumlah energy saving sebesar 210,690 Giga Joule (GJ) dan penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 27.520 metrik ton.


"Selamat kepada PT ISM Bogasari Flour Mills. Ini prestasi yang luar biasa, semoga ini mendorong semua insan perusahaan untuk menunjukkan eksitensinya di dunia global dalam bidang efisiensi energi," kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian ESDM Prahoro Yulianto Nurtjahjo usai menerima pengumuman langsung dari CEM.


Penerima penghargaan di tahun 2022 tersebut menunjukkan bahwa semua bidang usaha atau perusahaan dapat menerapkan standar ISO 50001: Sistem Manajemen Energi untuk mendapatkan keuntungan bagi perusahaan berupa penghematan energi (energy saving).


"Kami tahu bahwa ISO 50001 akan menambah dampak positif pada keuangan kami dan aspek lingkungan, tetapi kami tidak pernah membayangkan itu juga bisa diperkuat praktik sosial dan tata kelola perusahaan kami," kata Wakil Presiden Engineering dan Technology PT ISM Bogasari Flour Mills Andry Wiryanto.


PT ISM Bogasari Flour Mills melaporkan penerapan ISO 50001 telah menunjukkan adanya penghematan biaya energi serta mengurangi total biaya utilitas sebagai bagian dari biaya. Biaya utilitas perusahaan tersebut mengalami penurunan sebesar 9,2% dari USD6,5/ton produk di tahun 2018 menjadi UD5,9/ton produk di tahun 2021.


"Kami tahu bahwa ISO 50001 akan menambah dampak positif pada keuangan kami dan aspek lingkungan, tetapi kami tidak pernah membayangkan itu juga bisa diperkuat praktik sosial dan tata kelola perusahaan kami," kata Wakil Presiden Engineering dan Technology PT ISM Bogasari Flour Mills.


Kementerian ESDM sendiri melalui Ditjen EBTKE setiap tahun memfasilitasi asistensi penyiapan proposal yang akan diajukan ke kompetisi CEM. Syarat untuk mengikuti penghargaan ini perusahaan harus menerapkan sistem manajemen energi dan telah tersertifikasi ISO 50001, merangkum proses dan manfaat penghematan yang dihasilkan serta menyerahkan studi kasus yang terstruktur untuk dianalisis. Pemenang dipilih oleh panel ahli internasional yang independen.


Clean Energy Ministerial (CEM) sendiri adalah sebuah forum internasional tingkat tinggi untuk mempromosikan energi bersih. Setiap tahunnya, CEM melaksanakan program Energy Management Leadership Award melalui kegiatan Energy Management Working Group. CEM Energy Management Leadership Award merupakan penghargaan yang diberikan kepada perusahaan yang menunjukkan keberhasilan serta inovasi dalam penerapan ISO 50001: Sistem Manajemen Energi.


Pada tahun 2022, pada Energy Management Leadership Awards terdapat tiga institusi yang memenangkan penghargaan dalam kategori Excellence in Energy Management, dan 26 organisasi meraih Energy Management Insight Awards. Secara kolektif total penghematan yang berhasil diraih oleh para pemenang ini mencapai USD121 juta atau setara dengan pengurangan emisi CO2 sebesar 2,2 juta metrik ton.


Selain PT. ISM Bogasari Flour Mills,Tbk, 3 perusahaan Indonesia berhasil meraih penghargaan Energy Management Insight Awards atas usahanya dalam membangun wawasan global terhadap keuntungan pelaksanaan managemen energi pada fasilitas industri, komersial maupun publik. Ketiga perusahaan tersebut adalah:


a. PT. Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit IV Cilacap melalui penghematan biaya sebesar 2.797.027 USD selama satu tahun atau pengurangan CO2 sebesar 26.934 metrik ton.


b. PT. Pamapersada Nusantara melalui penghematan biaya sebesar 12.241.971 USD selama dua tahun atau pengurangan CO2 sebesar 13.922 metrik ton.


c. PT. Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore melalui penghematan biaya sebesar 931.986 USD selama satu tahun atau pengurangan CO2 sebesar 48.095 metrik ton.(fj)