Hingga Maret 2023, Arkha Jayanti Persada (ARKA) Catat Pendapatan Neto Rp48 Miliar

Ilustrasi PT Arkha Jayanti Persada (ARKA) Catat Pendapatan Neto Rp48 Miliar hingga 31 Maret 2023. dok. Investor Daily.
EmitenNews.com - Laporan keuangan PT Arkha Jayanti Persada Tbk (ARKA) mencatat pendapatan neto Rp48,25 miliar hingga periode 31 Maret 2023. Ada kenaikan dari pendapatan neto Rp27,47 miliar di periode sama tahun sebelumnya.
Dalam laporan keuangan, Senin (8/5/2023), diketahui beban langsung naik menjadi Rp41,28 miliar dari Rp19,58 mliar dan laba bruto turun menjadi Rp6,96 miliar dari laba bruto Rp7,89 miliar.
Kemudian laba usaha turun menjadi Rp2,35 miliar dari laba usaha Rp5,36 miliar dan laba sebelum manfaat pajak turun menjadi Rp2,35 miliar dari laba sebelum manfaat pajak Rp5,36 miliar.
Sementara itu, laba neto tahun berjalan tercatat Rp2,35 miliar turun dari laba neto tahun berjalan Rp5,35 miliar tahun sebelumnya. Total aset mencapai Rp475,61 miliar hingga periode 31 Maret 2023 turun dari total aset Rp480,58 miliar hingga periode 31 Desember 2022.
Sebelumnya PT Arkha Tanto Prima sebagai Pemegang saham pengendali dari PT Arkha Jayanti Persada Tbk. (ARKA) telah menambah porsi kepemilikan sahamnya pada 22 November 2022.
Dalam keterangan tertulisnya, Senin (5/12/2022), Direktur Utama ARKA, Dwi Hartanto mengungkapkan, pihaknya telah menjual sebanyak 833.400 lembar saham ARKA. Tujuan transaksi adalah untuk Investasi dengan kepemilikan saham langsung.
Dengan begitu kepemilikan saham PT Arkha Tanto Prima di ARKA bertambah menjadi 892,3 juta lembar saham setara dengan 44,62% dibandingkan sebelumnya sebanyak 891,4 juta lembar saham setara dengan 42,47%. ***
Related News

Bank KB Indonesia (BBKP) Ungkap Transaksi Jumbo, Telisik Detailnya

Masuk FTSE Russell, Saham Emiten Hermanto Tanoko (AVIA) Menggeliat

Cakra Bhakti Tambah Kepemilikan, Kini Kuasai 57,24 Persen Saham ISSP

Transaksi Digital Tumbuh 42,7%, Bank Raya (AGRO) Hadirkan Pesta Raya!

MPIX Klarifikasi! Pemegang Saham Lego Habis 162,5 Juta Lembar

Komut BATR Tampung 7,2 Juta Saham, Buat Apa?