EmitenNews.com - PT Hutama Karya (Persero) (HK) kembali melanjutkan pembangunan salah satu sirip (koridor pendukung) Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), yakni Jalan Tol Padang – Sicincin sepanjang 36,6 Km.
Selesainya jalan tol yang digarap anak perusahaan HK, PT HK Infrastruktur (HKI), diharapkan akan mempermudah konektivitas antar Provinsi Riau dan Sumatera Barat.
Saat ini proyek JTTS ruas tol Padang-Sicincin progres konstruksinya mencapai 45,5% dan progres pengadaan lahan mencapai 81,2%. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menilai percepatan penyelesaian Jalan Tol Padang – Sicincin aman dan lancar untuk dilanjutkan, tergantung pada dukungan pemerintah daerah.
Direktur Operasi III Hutama Karya, Koentjoro mengatakan pembangunan Jalan Tol Padang – Sicincin sempat tertunda karena pembebasan lahan untuk ruas tol. Hutama Karya memastikan kelanjutan proyek Jalan Tol Padang – Sicincin dengan target operasi pertengahan tahun 2024.
“Kami mengapresiasi Pemerintah Daerah yang telah membentuk tim khusus dalam mengupayakan penyelesaian masalah pembebasan lahan. Sehingga percepatan pembangunan konstruksi jalan tol dapat dilakukan kembali.” ungkap Koentjoro.
Kehadiran Jalan Tol Padang – Sicincin nantinya memiliki 2 x 2 lajur dengan kecepatan rencana 80 km/jam, sehingga dapat memangkas waktu tempuh perjalanan dari Padang – Pekanbaru dari 9 jam melalui jalan arteri menjadi kurang lebih 3 jam. Selain itu kehadiran jalan tol ini akan mempermudah konektivitas antar daerah serta mobilisasi pendistribusian logistik di area-area tersebut.
Jalan Tol Padang – Sicincin sendiri merupakan satu dari enam seksi pembangunan Tol Padang – Pekanbaru dengan panjang total 254,8 km. Adapun lima seksi lainnya, ialah Seksi 2 Sicincin – Bukittinggi, Seksi 3 Bukittinggi – Payakumbuh, Seksi 4 Payakumbuh – Pangkalan, Seksi 5 Pangkalan – Bangkinang, dan Seksi 6 Bangkinang – Pekanbaru.
Seluruh proses tahapan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang akan menghubungkan wilayah di Pulau Sumatera telah mengadopsi penggunaan teknologi terbaru dalam manajemen proyek, seperti Building Information Modelling (BIM).
Implementasi BIM pada proyek yang dipimpin oleh HKI telah dilakukan sesuai standar internasional dan dibuktikan dengan perolehan sertifikat ISO BIM 19650. Penerapan digital construction dilakukan secara komprehensif mulai dari penerapan 3D hingga 5D Model, penerapan Common Data Environment dan teknologi pendukung BIM seperti drone fotogrametri dan automatic leveling MMGPS.(fj)
Advertorial
Related News
Meningkatnya Permintaan Mamin Peluang Bagi Industri Kemasan
Abaikan Wall Street, IHSG Potensial Rebound
Fed Lambat Turunkan Suku Bunga, IHSG Berpotensi di Rentang 7.450-7.540
Penjualan Kendaraan Turun pada September, ini Saham Rekomendasi MNCS
Lanjut Koreksi, IHSG Orbit Level 7.400
Market Fluktuatif, Caplok Saham JPFA, INDY, dan AKRA