IHSG Anjlok 2,36 Persen Dalam Perdagangan Pekan Ini

Gambar gedung Bursa Efek Indonesia (BEI)
EmitenNews.com - Pada perdagangan 10-14 Juni 2024, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan tajam sebesar 2,36 persen, seiring dengan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan penurunan peringkat saham di Indonesia.
Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dirilis Sabtu (15/6/2024), IHSG turun dari 6.897,95 pada pekan sebelumnya menjadi 6.734,83.
Kapitalisasi pasar bursa juga mengalami pelemahan tipis sebesar 0,02 persen, dari Rp 11.488 triliun pada pekan sebelumnya menjadi Rp 11.486 triliun.
Rata-rata frekuensi transaksi harian saham turun 2,65 persen, menjadi 902 ribu kali transaksi dari sebelumnya 927 ribu kali transaksi. Namun, ada kenaikan signifikan pada rata-rata volume transaksi harian yang melonjak 60,25 persen, menjadi 25,31 miliar saham dari 15,79 miliar saham pada pekan sebelumnya. Rata-rata nilai transaksi harian saham juga naik 1,93 persen, mencapai Rp 10,59 triliun dari Rp 10,39 triliun.
Selama sepekan, investor asing mencatat aksi beli saham senilai Rp 32,85 miliar.
Seluruh sektor saham tertekan sepanjang pekan ini. Sektor energi turun 2,44 persen, bahan baku dasar menyusut 3,5 persen, dan industri anjlok 4,89 persen. Sektor konsumer nonsiklikal melemah 1,58 persen, sementara sektor konsumer siklikal terpangkas 3,84 persen.
Sektor perawatan kesehatan terpangkas 0,65 persen, keuangan turun 3,64 persen, dan properti serta real estate merosot 2,18 persen. Sektor teknologi mengalami penurunan terbesar, sebesar 5,32 persen, diikuti sektor infrastruktur yang turun tipis 0,12 persen, dan sektor transportasi & logistik yang terperosok 3,77 persen.
Related News

Pertamina Hadirkan Bahan Bakar Pesawat dari Minyak Jelantah

QRIS Resmi Dapat Digunakan di Jepang

Rayakan HUT RI ke-80, Pelita Air Beri Diskon Hingga Rp808 Ribu

Mekanisme Haji 2025, Ini Peran Pemerintah dan Swasta

Ara Bertekad Jadikan PKP Kementerian Bebas Korupsi

Pasha Ungu Soal Polemik Royalti Musik: Cuma Kurang Sosialisasi