EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di  Bursa Efek Indonesia (BEI), pada penutupan perdagangan kemarin, Selasa (15/2) berhasil rebound menguat 1,08% atau 73,011 point ke level 6.807,497. Sementara investor asing masih gencar melakukan pembelian saham alias net buy sebesar Rp986 miliar diseluruh pasar.

 

Secara teknikal, untunglah IHSG segera memperbaiki posisinya dengan kembali naik ke atas Support MA10, balik ke area aman di atas 6800, dengan demikian bisa diperkirakan bahwa  upward  swing ini akan kembali berlanjut. Tugas  hari ini atau beberapa hari ke depan adalah kembali menguji Resistance dari level previous High 6880 sebelum memenuhi panggilan target pada range 6950-7000. 

 

“Para investor atau trader dapat menambah posisi pada portofolionya, khususnya pada saham-saham bluechips (LQ45), kata LIza Camelia Suryanata Senior Analis Henan Putihrai Sekuritas, Rabu (16/2/2022).

 

Liza mengatakan bahwa ada optimisme pada market pagi ini, melihat Nikkei yang sudah naik 2 persen. Salah satu faktor yang menjadi katalis penguatan pasar kali ini adalah melonggarnya ketegangan politik Russia - Ukraine, dimana pelaku pasar berharap akan ada perundingan birokrasi lanjutan, walau masih ada pasukan Rusia bersiaga di border Ukraine.


Sentimen lain yang juga patut di perhatikan adalah langkah The Fed untuk kendalikan inflasi mereka yang semakin tinggi di 7.5% mostly due to harga minyak yang meninggi gegara geopolitical tension  itu. Bila sudah tercapai  perdamaian atau resolusi maka harga komoditas  diperkirakan akan melunak. 


Untuk kenaikan suku bunga pertama diharapkan akhir Februari atau awal Maret, "semoga tidak ada kenaikan suku bunga di luar ekspektasi yang lebih agresif. Earnings season akan  bisa  jadi sentimen positif pendorong market akhir Feb nanti. Saat ini ketidakpastian masih tinggi maka  wajar market masih akan pretty volatile ke depannya," imbuh Liza.

 

Lebih lanjut Liza menambahkan, tips untuk cermati emiten yang melakukan corporate action atau juga IPO, dengan memperhatikan sentimen dari domestik sendiri sebenarnya lebih bagus dari global in general,  walaupun ada ancaman pengetatan GWM bulan Maret nanti tapi pertumbuhan kredit perbankan terdata mulai meningkat. Perhatian yang lebih concern terutama tertuju  kepada pertumbuhan kasus Covid harian yang  sudah mencapai level rekor Juli lalu di angka 57000.

 

ADRO Rekomendasi Buy, Entry Level: 2290; Target:2470-2530/2650; Stoploss:  2130. 

 

SCMA Rekomendasi Speculative Buy, Entry Level: 254; Target: 288-292; Stoploss: 240.


AKRA Rekomendasi: Speculative Buy, Entry Level: 695; Average Up >725; Target: 750-765 / 800-810; Stoploss: 680.