EmitenNews.com—Peluang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk mengalami koreksi relatif terbatas hari ini, Senin (17/10). Kondisi ini kemungkinan terjadi di tengah kondisi oversold & Candle Lower Low. 


Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas Andri Zakarias Siregar mengatakan, IHSG berada dalam trend bearish selama di bawah 7.148. Sementara itu, IHSG ditutup di bawah 5 day MA (6.907). Secara teknikal, indikator MACD bearish, stochastic oversold, break support line, dan candle lower low. 


Menurut Andri, Jika  IHSG bisa di break di atas 6.850, IHSG masih berpeluang rebound dengan target 6.907, 6.943. Namun jika gagal, indeks rawan menuju level 6.740, 6.678. “Resistance pada perdagangan hari ini di level 6.850, 6.902, 6.943, 6.978 dengan support 6.798, 6.740, 6.700, 6.659. Adapun perkiraan range di level 6.760 - 6.880,” tulis Andri dalam riset, Senin (17/10)


Sebagai gambaran, IHSG ditutup melemah 0,96% ke level 6.814,53 pada perdagangan Jumat (14/10). Dalam sepekan, indeks melemah 2,52%.


Hal ini berkebalikan dengan sejumlah bursa di regional Asia. Research Analyst BNI Sekuritas Maxi Liesyaputra mengatakan, pada Jumat lalu (14/10), hampir semua indeks bursa regional Asia Pasifik naik mengikuti pergerakan bursa AS pada malam sebelumnya. Investor tidak mengindahkan laporan inflasi AS untuk September 2022 yang melebihi ekspektasi. Beberapa bursa yang mencatat penguatan signifikan di antaranya adalah Nikkei yang naik 3,25% serta Shenzen Index yang menguat 2,81%. 


Indonesia akan mengumumkan neraca perdagangan untuk September 2022 yang diperkirakan mencatat surplus US$ 4,84 miliar pada hari ini (17/10) 


Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 1,34%, begitu juga dengan S&P 500 yang terkoreksi 2,37%. Sementara indeks Nasdaq terkoreksi lebih dalam sebesar 3,08%. Bursa AS mengalami koreksi setelah mencatat penguatan yang signifikan pada hari sebelumnya saat pengumuman inflasi yang di atas ekspektasi. Yield (imbal hasil) treasury AS 10 tahun melampaui 4% untuk kedua kalinya dalam dua hari karena investor bereaksi terhadap ekspektasi inflasi yang lebih tinggi.


Berikut merupakan saham rekomendasi dari BNI Sekuritas untuk Senin (17/10). PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Resistance : Rp 9.500, Rp 9.650, Rp 9.775, Rp 9.900.  Support: Rp 9.300, Rp 9.225, Rp 9.100, Rp 8.950.  Rekomendasi: BUY Rp 9.200 - Rp 9.300, target Rp 9.500, Rp 9.650. Stop loss di bawah Rp 9.000.


PT United Tractors Tbk (UNTR) Resistance : Rp 34.100, Rp 34.400, Rp 35.050, Rp 35.500.  Support: Rp 33.200, Rp 32.550, Rp 31.400, Rp 30.250. Rekomendasi: SPECULATIVE BUY target Rp 34.400, Rp 35.500.Stop loss di bawah Rp 32.300.


PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) Resistance Rp 1.825, Rp 1.850, Rp 1.880, Rp 1.910. Support: Rp 1.770, Rp 1.740, Rp 1.700, Rp 1.680. Rekomendasi: BUY Rp 1.750 - Rp 1.780,target Rp 1.830, Rp 1.850. Stop loss di bawah Rp 1.700.


PT Vale Indonesia Tbk (INCO) Resistance : Rp  6.800, Rp 6.900, Rp 7.000, Rp 7.175. Support: Rp 6.625, Rp 6.550, Rp 6.475, Rp 6.350.  Rekomendasi: BUY IF BREAK Rp 6.700 target Rp 6.900, Rp 7.100. Stop loss di bawah Rp 6.450.