IHSG Berpotensi Melemah dengan Range 6900- 7100, Cermati 4 Sektor Berikut

EmitenNews.com—Pada perdagangan Jumat (21/10), Bursa saham Wallstreet ditutup menguat didorong rilis laporan keuangan perusahan besar AS yang tumbuh positif. Selain itu adanya sinyal dari The Fed yang akan melonggarkan kebijakan moneter setelah bulan November direspon positif oleh pelaku pasar.
Bursa saham Asia ditutup variatif, pelaku pasar mencermati rencana kenaikkan suku bunga AS yang dikhawatirkan akan berdampak pada perlambatan ekonomi dunia. Harga minyak mentah bergerak mixed kekhawatiran kenaikan Fed Rate dan perlambatan ekonomi dunia menjadi sentimen yang membayangi pergerakan harga.
IHSG ditutup menguat pada perdagangan Jumat (21/10), penguatan ditopang oleh sentimen data kinerja emiten perbankan kuartal 3 yang dinilai tumbuh positif. Diperkirakan hari ini Senin (24/10) IHSG berpotensi melemah dengan range 6900- 7100, saham sektoral yang dapat diperhatikan Konsumer, Energi, Telekomunikasi dan Perbankan, kata Dimas Wahyu Analis Bahana Sekuritas, Senin (24/10/2022).
PNBN Dalam fase Riding berpotensi melanjutkan penguatan. Area beli terbaik pada range 2650- 2750. Stoploss jika Closing di bawah level 2600.
ELSA Terbentuk Double Bottom berpotensi melanjutkan penguatan. Area beli terbaik pada range 314-324. Stoploss jika Closing di bawah level 310.
EXCL Berada di Bottoming Area berpotensi terjadinya Rebound. Area beli terbaik pada range 2450- 2500. Stoploss jika Closing di bawah level 2400.
ACES Terbentuk Bullish Engulfing berpotensi terjadinya Rebound. Area beli terbaik pada range 525-545. Stoploss jika Closing di bawah level 505.
INDF Terbentuk Shooting Star berpotensi terjadinya koreksi minor. Area beli terbaik pada range 6200- 6300. Stoploss jika Closing di bawah level 6150.
Related News

Kadin Siap Bangun 1.000 Titik SPPG untuk Dukung Program MBG

IHSG Menguat 0,73 Persen di Sesi I, AMMN, BBTN, ANTM Top Gainers LQ45

OJK Ajak Media Jadi Agen Literasi Keuangan Masyarakat

Terus Merosot, IHSG Uji Level 7.100

IHSG Lanjut Koreksi, Jala Saham BRMS, ESSA, dan MIKA

Produksi Migas PHE Tumbuh 5% dalam Tiga Tahun Terakhir