EmitenNews.com—IHSG berpotensi menguat di level 6950 di hari perdagangan pertama di tahun 2023 (2/1). Potensi tersebut diperkuat dengan posisi IHSG yang bertahan di atas MA 20 (6840).
Head Of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menyebut, adanya konflik Rusia-Ukraina yang menyebabkan banyak negara Barat mencari alternatif negara tujuan impor batu bara baru untuk menggantikan pasokan dari Rusia. Hal ini berdampak positif pada Indonesia karena hingga Desember 2022 ekspor batu bara RI ke Eropa mencapai 6,6 juta ton.
Dari dalam negeri, Presiden Jokowi memutuskan untuk mencabut PPKM di Indonesia karena jumlah kasus Covid-19 kian menurun. Selain itu tingkat herd immunity masyarakat juga meningkat. Hal ini menjadi salah satu alasan Pemerintah mencabut PPKM. Oleh sebab itu akan berdampak positif pada tingkat mobilitas masyarakat.
Di sisi lain, ekspektasi pelaku pasar yang lebih positif di awal tahun akan pertumbuhan ekonomi yang lebih positif di 2023, diharapkan dapat memberikan peluang January Effect atau penguatan di Januari 2023. Sebagai informasi, probabilitas penguatan dari IHSG di Januari sebesar 73.91% dari tahun 2000-2022.
Saham-saham yang dapat diperhatikan pada Senin (2/1) diantaranya MAPI, ANTM, INDF, MEDC, ADRO dan HRUM.
Related News

Kadin Siap Bangun 1.000 Titik SPPG untuk Dukung Program MBG

IHSG Menguat 0,73 Persen di Sesi I, AMMN, BBTN, ANTM Top Gainers LQ45

OJK Ajak Media Jadi Agen Literasi Keuangan Masyarakat

Terus Merosot, IHSG Uji Level 7.100

IHSG Lanjut Koreksi, Jala Saham BRMS, ESSA, dan MIKA

Produksi Migas PHE Tumbuh 5% dalam Tiga Tahun Terakhir