IHSG Diperkirakan Melemah, Ini Rekomendasi ANTM, MAPI, TINS, TPIA dan AKRA

EmitenNews.com—Pada perdagangan Senin (20/3), Bursa Wallstreet ditutup menguat setelah penyelamatan Credit Suisse oleh UBS. Selain itu pelaku pasar menanti hasil Fed Meeting terkait arah kebijakkan suku bunga AS.
Bursa saham Asia ditutup melemah kekhawatiran potensi krisis finansial dunia setelah kejatuhan saham perbankan AS dan Eropa akibat kekurangan likuiditas. Selain itu pelaku pasar juga menanti arah kebijakan moneter The Fed pekan ini. Harga minyak mentah ditutup mixed pelaku pasar menanti hasil rapat The Fed terkait arah kebijakkan moneter AS.
IHSG ditutup melemah pada perdagangan Senin (20/3), indeks penekan IDXTECH (- 3.47%), IDXENER (-1.87%) dan IDXINFRA (-1.29%). Investor Asing mencatatkan Nett Sell IDR 583 Milyar.
“Diperkirakan hari ini Selasa (21/3) IHSG berpotensi melemah dengan range 6550-6750 sektoral yang dapat diperhatikan Energy, Metal Mining, dan Retail,” kata Dimas Wahyu Analis Bahana Sekuritas.
ANTM Terbentuk Spinning Top berpotensi terjadinya koreksi minor Area beli terbaik pada range 1875- 1900 Stoploss jika Closing di bawah level 1850.
MAPI Berada di Bottoming Area berpotensi terjadinya penguatan Area beli terbaik pada range 1520- 1550 Stoploss jika Closing di bawah level 1500.
TINS Terbentuk Spinning berpotensi terjadinya penguatan Area beli terbaik pada range 950-1000 Stoploss jika Closing di bawah level 935.
TPIA Terbentuk Hammer berpotensi terjadinya penguatan Area beli terbaik pada range 2200- 2300 Stoploss jika Closing di bawah level 2170.
AKRA Dalam fase Riding berpotensi melanjutkan penguatan Area beli terbaik pada 1350-1450 Stoploss jika Closing di bawah level 1315.
Related News

HBA Periode Pertama Mei 2025 Ditetapkan USD121,15 per Ton

DJPK Luncurkan Program SINERGI, Atasi Gap Pembangunan Infrastruktur

Tengok! Berikut 10 Saham Top Losers Pekan Ini

Cek! Ini 10 Saham Top Gainers dalam Sepekan

Melesat 2,33 Persen, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp11.831 Triliun

Jumlah Penumpang Angkutan Udara Turun pada Maret 2025