IHSG Diperkirakan Menguat, Ini Rekomendasi Untuk BUKA, BUMI hingga KRYA

EmitenNews.com—Pada perdagangan Senin (28/11), Bursa saham Wallstreet ditutup melemah kekhawatiran perlambatan ekonomi China dan rencana kebijakan suku bunga tinggi di AS akan berlangsung lama menjadi sentimen negatif bagi pasar.
Bursa saham Asia ditutup melemah pelaku pasar mencermati aksi protes warga China terhadap kebijakan Zero Corvid ditengah melonjaknya kasus Covid baru di China. Harga minyak mentah ditutup mixed ditengah kekhawatiran peningkatan kasus Covid 19 di China dan rencana pemangkasan produksi oleh OPEC+.
IHSG ditutup melemah pada perdagangan Senin (28/11), seiring pelemahan bursa Regional Asia terkait kebijakan zero corvid di China dikhawatirkan akan melemahkan perekonomian China.
“Diperkirakan hari ini Selasa (29/11) IHSG berpotensi menguat dengan range 6950-7100, saham sektoral yang dapat diperhatikan Retail, Coal, Pulp Paper dan Technology,” ujar Dimas Wahyu Analis Bahana Sekuritas.
BUKA Berada di Bottoming Area berpotensi terjadinya Rebound • Area beli terbaik pada range 280-300 • Stoploss jika Closing di bawah level 270.
BUMI Terbentuk Log Leg Doji berpotensi terjadinya Rebound • Area beli terbaik pada range 175-185 • Stoploss jika Closing di bawah level 172.
KRYA Dalam fase Riding berpotensi melanjutkan penguatan • Area beli terbaik pada range 500-530 • Stoploss jika Closing di bawah level 490.
INKP Terbentuk Inverted Hammer berpotensi terjadinya Rebound • Area beli terbaik pada range 9500- 9800 • Stoploss jika Closing di bawah level 9400.
MAPI Terbentuk Hammer berpotensi terjadinya penguatan • Area beli terbaik pada range 1370- 1400 • Stoploss jika Closing di bawah level 1340.
Related News

Indonesia Targetkan Masuk 10 Besar Produsen Crude Steel Dunia

1,3 Juta Ton Beras SPHP Disalurkan, Mentan Yakin Harga Segera Turun

IHSG Menguat 0,34 Persen , Saham Ini Penopangnya

Kebutuhan Masih Tinggi; Impor Produk Pestisida Capai 87.350 Ton

Dukung Penegakan Hukum, Kemenperin Jaga Peredaran Gula Rafinasi

Sudah 162.109 Sertifikat Halal Diterbitkan, 80 Persen Produk Makanan