EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia melanjutkan koreksi pada perdagangan Kamis, 18 Desember 2025. Indeks komposit ditutup di level 8.618,19, turun 59,15 poin atau 0,68 persen dibanding penutupan sebelumnya di level 8.677,34.

Sepanjang perdagangan, IHSG sempat menyentuh level tertinggi 8.730,71. Namun, tekanan jual yang menguat pada paruh kedua sesi membuat indeks gagal bertahan di zona hijau dan berbalik melemah hingga menyentuh level terendah hariannya.

Tekanan terhadap IHSG datang dari mayoritas sektor. Sebanyak sembilan dari 11 indeks sektoral berakhir di zona merah. Sektor barang konsumen non-primer (IDXCYCLIC) mencatat penurunan terdalam sebesar 2,34 persen. Koreksi juga terjadi pada sektor infrastruktur (IDXINFRA) yang turun 2,02 persen, serta sektor teknologi (IDXTECHNO) yang melemah signifikan.

Sementara itu, hanya dua sektor yang mampu bertahan di zona hijau, yakni sektor barang konsumen primer (IDXNONCYC) yang naik 0,20 persen dan sektor keuangan (IDXFINANCE) yang menguat tipis 0,11 persen. Namun, penguatan tersebut belum cukup untuk menahan tekanan terhadap indeks komposit.

Dari sisi perdagangan, Bursa Efek Indonesia mencatat volume transaksi mencapai 37,96 miliar saham dengan frekuensi 2,7 juta kali transaksi. Total nilai transaksi tercatat sebesar Rp23,77 triliun. Sepanjang hari, sebanyak 252 saham menguat, 411 saham melemah, dan 138 saham stagnan.

Saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) kembali menjadi pusat perhatian investor dan tercatat sebagai saham teraktif sepanjang perdagangan. Dari sisi nilai, transaksi saham BUMI mencapai Rp1,2 triliun dengan volume perdagangan 3,54 miliar saham dan frekuensi transaksi sebanyak 118.373 kali.

Saham teraktif berikutnya dari sisi volume adalah PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dengan volume perdagangan 2,16 miliar saham dan nilai transaksi Rp141,82 miliar, disusul PT Black Diamond Resources Tbk (COAL) dengan volume 1,78 miliar saham dan nilai transaksi Rp189,53 miliar.

Di tengah tekanan pasar, sejumlah saham justru mencatat lonjakan harga signifikan. Saham JAYA memimpin penguatan dengan kenaikan 36 poin atau 34,61 persen. Selanjutnya, saham BBRM melonjak 51 poin atau 34,45 persen, sementara saham HILL menguat 41 poin atau 29,07 persen.