EmitenNews.com -Pada perdagangan minggu ini, Sentimen yang mempengaruhi pergerakan pasar Domestik adalah Surplus perdagangan Indonesia turun menjadi USD 2,41 miliar pada November 2023 dari USD 5,10 miliar pada bulan yang sama tahun 2022, di bawah perkiraan pasar yang memperkirakan surplus USD 3,05 miliar. Selanjutnya, Penjualan ritel di Indonesia meningkat 2,4 persen tahun-ke-tahun pada Oktober 2023, meningkat dari kenaikan 1,5 persen pada bulan sebelumnya.

Dari sisi Regional, pada minggu ini Produksi industri China naik 6,6% YoY pada November 2023, menyusul kenaikan 4,6% pada bulan sebelumnya dan mengalahkan perkiraan pasar sebesar 5,6%. Kemudian, Penjualan ritel China meningkat 10,1% YoY pada November 2023, jauh lebih cepat dari kenaikan 7,6% di bulan sebelumnya dan dibandingkan dengan konsensus pasar sebesar 12,5%.

Kemudian, dari sentimen Global, Data ekonomi Amerika Serikat yang dirilis pada minggu ini (11 - 15/12/2023) menunjukkan beberapa sinyal yang beragam. Tingkat inflasi tahunan di AS melambat menjadi 3,1% pada November 2023, angka terendah dalam lima bulan terakhir, dari 3,2% di bulan Oktober dan sejalan dengan perkiraan pasar. Selanjutnya, Federal Reserve mempertahankan suku bunga acuannya di level 5,25%-5,5% untuk pertemuan ketiga berturut-turut di bulan Desember 2023, sejalan dengan ekspektasi tetapi mengindikasikan pemangkasan sebesar 75bps pada tahun 2024.

Emil Fajrizki analis dari Stocknow.id memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak dengan kecenderungan menguat terbatas pada minggu depan (18-22/12/2023) dengan menguji level Resistance terdekatnya pada 7.260 dan Supportnya di level 7.130. 

Adapun sentimen yang mendorong penguatan IHSG pada minggu depan ada beberapa hal, yaitu perilisan data suku bunga Indonesia yang diproyeksikan akan bertahan pada level 6% untuk bulan Desember 2023. 

Hal ini menjadi katalis pemicu kenaikan IHSG pada pekan ketiga Desember ini. Dengan tingkat suku bunga yang masih diprediksi pada level yang cukup tinggi, menjadikan sektor perbankan lebih tersohor pada minggu ini, serta Property juga kemungkinan akan ikut perform pula.

Sentimen selanjutnya, GDP Growth Rate QoQ Final AS akan dirilis pada hari kamis (21/12) dengan konsensus para analis naik signifikan pada level 5,2% pada Kuartal-IV 2023. Dengan proyeksi yang naik signifikan dapat menjadi indikator bagi para pelaku pasar untuk melihat bagaimana proyeksi pergerakan pasar kedepannya. Di sisi lain, kenaikan GDP Rate AS ini membuat para investor kembali optimis untuk berinvestasi.

Dari segi teknikal, IHSG dalam Chart Weekly nya menunjukkan pergerakan yang sangat fluktuatif yang dicerminkan dari kenaikan IHSG yang menyisakan Lower Shadow yang sangat dalam, sehingga hal ini mengindikasikan bahwa pelaku pasar sangat agresif dalam menanti data-data penting yang rilis pada minggu lalu. Kemudian, untuk minggu depan IHSG diprediksi akan mencoba untuk uji Resistancenya pada level 7.260, serta indikator MACD masih menunjukkan pergerakan yang Bullish.

Adapun Stocknow.id merekomendasikan beberapa saham dibawah ini:

Kami merekomendasikan swing saham CMNT pada harga 960, dengan TP1 di 990, TP2 di 1010, dan SL di 935. Kemudian masih dari Swing Trade, PGEO pada harga 1305 dengan TP1 di 1345, TP2 di 1375, dan SL di 1270.

Selanjutnya dari Fast Trade, yaitu MNCN di harga 392, dengan TP1 di 404, TP2 di 412, dan SL di 382.