EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak bervariasi cenderung menguat. Namun, gerakan IHSG masih akan terbatas sepanjang perdagangan hari ini, Rabu (19/1).


Teknikal rebound pada sesi dua perdagangan kemarin diprediksi akan berlanjut. Artinya, aksi beli tersebut akan mewarnai perjalanan IHSG sepanjang perdagangan hari ini. ”Gerek IHSG tetap terbatas mengingat sentimen positif masih minim,” tutur Alwin Rusli, Research Analyst Reliance Sekuritas, Rabu (19/1).


Selain itu, para investor akan menunggu keputusan Bank Indonesia (BI) mengenai suku bunga. Oleh karena itu, IHSG akan bergerak pada rentang support 6580, dan resisten 6.650. IHSG membentuk candle hitam dengan kaki panjang mendekati area support.


Kondisi itu, membuat IHSG berada pada fase sideways, dan didukung indicator stochastic pada area netral. Beberapa saham memiliki potensi kenaikan yaitu ISSP, BRMS, ZINC, BBTN, INTP, MEDC, TLKM, TPIA, UNTR, dan WIKA.


Kemarin IHSG ditutup melemah 0,47 persen menjadi 6.614,06. Sektor pendorong koreksi bursa yaitu technology minus 2,71 persen, transportasi, dan logistic minus 2,29 persen, dan energy turun 1,04 persen. Investor asing membukukan net buy pasar reguler Rp169,96 miliar dengan saham-saham paling banyak dibeli TLKM, ADRO, dan AGRO.


Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street, kompak memerah. Sektor keuangan dan teknologi dilanda aksi jual. Lonjakan imbal hasil treasury AS bertenor dua tahun bersiap menyambut keputusan The Fed lebih agresif mengatasi inflasi.


Bursa Asia pagi ini ikut terkoreksi. Indeks Nikkei 225 minus 1,55 persen, dan indeks Kospi tekor 0,33 persen. Para investor merespons negatif rilis data industrial production Jepang pada November 2021 melonjak secara tahunan. Itu menjadi sinyal positif pertumbuhan ekonomi Asia khususnya Jepang. (*)